MAHASISWA FH PINTER NGOMONG, MGOMONG PINTER DAN BERANI SALAH

oleh | Sep 29, 2019 | Berita | 0 Komentar

Era Kemisan sudah berakhir. Akhir September ini muncul era baru, Jumatan, dan ini sudah diawali oleh kepemimpinan Aditya sebagai Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa FH UWG.

Jumat 27 September 2019, untuk pertama kalinya Fordihum bangkit kembali setelah masa pergantian kepemimpinan dengan mengusung judul RKUHP: Penataan Masa Depan Hukum Pidana di Indonesia. Acara yang digelar di teras FH Kampus lll UWG ini tidak hanya dihadiri oleh mahasiswa di internal FH saja, tetapi juga mahasiswa dari fakultas lain di Kampus Inovasi UWG, bahkan ada juga yang dari luar UWG.

“Setelah mahasiswa FH ikut turun aksi di deoan Gedung DPRD Kota Malang beberapa waktu yang lalu menyuarakan ketidaksetujuannya atas diundangkannya RUU KUHP yang jadi polemik, kali ini mereka menyuarakannya di lingkungan akademik. Apakah RUU KUHP ini sudah ideal atau masih butuh pembahasan dengan memperhatikan partisipasi publik agar produk hukum yang dihasilkan mencerminkan hukum yang diharapkan oleh rakyat di masa yang akan datang,” demikian Dekan FH UWG Dr. Purnawan Dwikora Negara, SH, MH membuka acara berkonsep lesehan tersebut.

Tema yang menurut Adit sangat sexy dan sedang menjadi problematika ditengah khalayak ramai di Indonesia ini menghadirkan pemantik akademisi hukum pidana Dr. Tongat, SH, MH (Dekan FH UMM) dan Ibnu Subarkah, SH, MHum (dosen FH UWG). Yang patut diacungi jempol adalah tampilnya mahasiswa FH UWG diantaranya dua narasumber beken tersebut yaitu Herman Al Walid.

Jalannya diskusi sangat menarik dan responsif, karena pemantik mampu membawa audiens tergelitik untuk menyampaikan pendapatnya. Perang pendapat dan argumentasi tak dapat dihindari. BEM FH menang! Karena inilah tujuan sebenarnya dari gelar acara tersebut.

Diharapkan mampu menjadi stimulus bagi seluruh peserta yang hadir dalam forum diskusi, mengingat begitu besarnya harapan masyarakat bahwa hukum haruslah menjadi instrument keadilan bagi masyarakat. Bukan malah sebagai pedang yang mengancam.

Diakhir acara diskusi yang cukup panas tersebut, BEM FH yang juga menggandengan BEM U melakukan aksi solidaritas 1000 lilin. Momen ini dalah bagian dari guna mengheningkan cipta atas dua orang mahasiswa yang meninggal dunia saat demonstrasi. (san/pip/red:rh)

 

Berita Terbaru UWG