Media sosial sudah menjadi kawan semua kalangan di masyarakat. Mulai dari balita, bahkan batita, sampai para oma-opa, bahkan mungkin juga para buyut. Mulai untuk hal yang sangat penting sampai dengan penyebaran berita-berita yang tidak dapat dipertanggungjawabkan atau yang dikenal dengan hoax.
Fenomena kuat di masyarakat ini ditangkap oleh Menwa (Resimen Mahasiswa) 814 Wisanggeni Kampus Inovasi Universitas Widyagama Malang dalam kemasan program kerja kepengurusan yang baru dibawah Komandan Satuan 814 Muhammad Yusuf Adi. Mahasiswa Fakultas Hukum ini mengangkatnya dalam kegiatan Lomba Karya Tulis Ilmiah dengan tajuk “Etika dalam Bermedia Sosial”. Kompetisi bernuansa akademik berhadiah dana pembinaan ini ditujukan untuk kalangan remaja siswa-siswi SMA/SMK se Malang Raya. Setelah melalui seleksi administrasi dan lain-lain, pada Minggu 29 September 2019, 15 tim dipanggil untuk melakukan presentasi di Auditorium Kampus lll UWG.
Upacara pembukaan tanpa dihadiri pembina UKM Dr. Agus Tugas Sudjianto, ST, MT dan pembina Menwa 814 Wisanggeni Dr. Solehoddin, SH, MH, tidak mengurangi semangat Dansat ganteng Yusuf Adi dan kawan-kawan untuk memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh peserta.
Persaingan presentasi yang sangat ketat diantara para peserta sempat membuat dewan juri yang terdiri dari Muhammad Ramadhana Alfaris, SS, MSi dan Wiwin Purnomowati, SE, MSi kesulitan menentukan pemenang. Setelah melewati pertimbangan yang cukup seru, diumumkanlah SMKN 7 sebagai pemenang l yang disusul kemudian oleh SMAK St Albertus sebagai pemenang ll dan lll. Kepada para pemenang disediakan trophy, dana pembinaan dan beasiswa dua semester bagi yang berminat bergabung dengan UWG. Panitia juga memberikan apresiasi kepada Juara Harapan l dan ll yang juga diboyong oleh SMAK St. Albertus sementara Juara Harapan lll jatuh kepada SMA Taman Harapan.
“Ini program perdana kami. Melihat antusias peserta yang cukup bagus, kami akan jadikan ini sebagai program tahunan Menwa 814 Wisanggeni. Kami banyak belajar dari penyelenggaraan tahun ini. Kami akan selalu mengikuti perkembangan di lapang, apa yang menarik perhatian remaja. Dan itu akan kami kelola secara akademik dan ilmiah dalam bentuk kompetisi,” ujar Yusuf Adi. (san/pip/red:rh)




