Program Magang Mahasiswa Bersertifikat di Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia (PMMB BUMN RI) sebagai implementasi konkrit dari slogan BUMN Hadir untuk Negeri menjadi salah satu agenda kerja yang prestisius. Bukan saja bagi BUMN, tetapi bagi para mahasiswa yang terjaring ikut ambil bagian di dalamnya.

“Bersyukur sekali UWG dapat ambil bagian di dalamnya, meskipun belum semua mahasiswa yang mendaftar langsung lolos,” ungkap Ketua Pusat Pengembangan Karir (P2K) Kampus Inovasi Universitas Widyagama Malang Dra. Wiwin Purnomowati, MSi yang sejak program ini diluncurkan mencurahkan seluruh waktunya untuk “hunting” kesempatan ini bagi para mahasiswanya. “Setelah penandatanganan MoU dengan Forum
Human Capital Indonesia (FHCI), setiap ada info ada kesempatan, saya langsung teruskan ke mahasiswa. Bahkan para kaprodi saya minta ikut “berburu” mahasiswa agar siap menerima “tantangan” ini,” imbuh Wiwin.
“Program keren FHCI ini disambut positif oleh semua kalangan karena ini adalah wujud implementasi “link and match” kurikulum perguruan tinggi dengan kebutuhan industri,” tambah Wiwin mengutip pernyataan Direktur Eksekutif FHCI Sofyan Rohadi, MBA. “Tidak hanya skill knowledge saja yang harus disiapkan, personal knowledge menjadi kebutuhan yang utama. Pintar yang dibuktikan dengan IPK tinggi, bukan segala-galanya, tetapi attitude menjadi yang utama,” jelas Wiwin selanjutnya.
Berdasarkan pengalaman selama mengawal proses rekrutmen program ini, Wiwin menyimpulkan bahwa tiga tata nilai BUMN yaitu integrity, strong national commitment dan professional innovative menjadi ukuran utama. “Kurang cerdas dapat diperbaiki dengan belajar, kurang cakap dapat dihilangkan dengan pengalaman, tetapi ketidakjujuran sangat sulit diperbaiki. Integritas menjadi kunci utama,” tekan Wiwin lagi, masih meneruskan penjelasan Sofyan Rohadi.
Tidak ada kabar yang menyesakkan dada dan memerahkan telinga dari semua BUMN dimana mahasiswa UWG ditempatkan. Beberapa perwakilan BUMN pernah berkunjung ke UWG sebagai bagian dari kerjasama yang dijalin ini. Kabar menggembirakan sekaligus membanggakan dan ini menjadi obat tersendiri bagi ibu dua putri yang selama ini berlarian dari kota ke kota mengurus dan mengawal program ini bagi UWG manakala ada berita bahwa salah satu peserta batch ll/2019 program ini diminta oleh manajemennya untuk memperpanjang masa pemagangan hingga 1-2 bulan kedepan. Dialah Devanggi yang ditempatkan di PGN.
“Itu adalah dampak positif dari attitude yang selama ini ditunjukkan,” jelasnya. Pada akhir wawancara, dosen pengampu mata kuliah Kewirausahaan ini berharap semoga apa yang disampaikan oleh Direktur Operasi Pelindo lll Putut Sri Pujianto saat penandatanganan MoU pelaksanaan batch l/2020 progam ini di Surabaya Jumat 31 Januari 2020 kemarin, dapat terwujud, yaitu diantara 129 mahasiswa yang ditempatkan di PT Pelindo lll, nantinya ada yang menjadi keluarga besar Pelindo lll setelah lulus. “Dua diantara mereka adalah mahasiswa UWG, Dony Hardianto dan Dewi Alfiatul,” tutupnya. Ada asa tersirat dalam senyum manisnya. (san/pip/red:rh)



