WALIKOTA MALANG APRESIASI PARTISIPASI UWG PADA HPSN DAN GASS

oleh | Mar 1, 2020 | Berita | 0 Komentar

Komitmen pimpinan UWG terhadap pembangunan Kota Malang sudah terlihat konsistensinya. Setelah berpartisipasi pada pembukaan Gerakan Angkat Sampah dan Sedimen (GASS) pada akhir Desember 2019, pada puncak acara GASS sekaligus Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) yang digelar pagi ini Minggu 1 Maret 2020 di Alun-Alun Merdeka Malang, UWG mengirimkan lebih banyak partisipannya yang terdiri dari para mahasiswa dan karyawan. Tidak ketinggalan, pimpinan tertinggi lemnaga pendidikan yang berlokasi di Jl. Borobudur no. 35 Malang ini, Dr. Agus Tugas Sudjianto, ST, MT, ambil bagian didalamnya, menyemangati mahasiswa dan karyawannya.

Diantara hampir 100 orang partisipan dari UWG ini disamping Rektornya, tampak juga Kasubag Kesejahteraan Kemahasiswaan Lutfi Al Amang, Kasubag rumah tangga 2 (Fitri Kusuma Wardhani, SSos) dan Kasubag 1 (Sumartono, SP.) Acara yang diisi dengan berbagai lomba tersebut dihadiri langsung oleh Orang Nomer 1 Kota Malang Drs. H. Sutiaji.

“Sampah adalah permasalahan klasik hampir di semua tempat. Perhatian serius dari pemerintah setempat terutama pada musim hujan seperti saat ini harus dibarengi dengan partisipasi seluruh komponen yang ada di masyarakat. Gerakan Angkat Sampah dan Sedimen harus menjadi bagian dari perilaku masyarakat agar normalisasi sungai tetap terjaga,” demikian antata lain sambutan Sutiaji. Pada kesempatan lain Sutiaji memberikan apresiasi tersendiri kepada Kampus Inovasi UWG atas partisipasinya. “Sebagai calon pemimpin masa depan, mahasiswa sebagai generasi muda harus dapat memberikan panutan riil kepada masyarakat. Konsistensi dari perilaku peduli lingkungan, menjadikan lingkungan sehat yang bebas sampah, menjadi pelopor daur ulang sampah organik adalah bentuk nyata yang harus menjadi komitmen calon pemimpin,” demikian Sutiaji menambahkan.

“Ini adalah bentuk pembelajaran riil di masyarakat kepada para mahasiswa, khususnya terkait dengan penumbuhan dan peningkatan kepekaan terhadap lingkungan. Lingkungan yang bersih dan tertata akan dapat membuat hidup dan kehidupan menjadi sejahtera, tetapi sebaliknya lingkungan yang tidak tertata, tidak bersih dan tidak sehat akan menjadi musuh dan mala petaka bagi kita,” jelas singkat Agus Tugas yang memberikan acungan dua jempol untuk para mahasiswanya. (san/pip/red:rh)

Berita Terbaru UWG