DEMO ALAT DAN APLIKASIPUN BISA DI-DARING-KAN

oleh | Apr 9, 2020 | Berita, Kabar Mahasiswa | 0 Komentar

Wabah Covid-19 tak menyurutkan semangat dosen dan mahasiswa Universitas Widyagama Malang dalam proses pembelajaran termasuk ujian tugas akhir atau skripsi. Ditengah pemberlakuan social-distancing bahkan phisycal-distancing, proses pembelajaran di Fakultas Teknik UWG tetap berjalan. Salah satu bentuk proses pembelajaran adalah aktivitas tugas akhir atau skripsi untuk mahasiswa tingkat akhir program sarjana. “Bentuk tugas akhir mahasiswa dapat berupa pengembangan alat, prototype, dan aplikasi perangkat lunak. Mereka tidak hanya dibekali kemampuan analisis tetapi juga harus menunjukkan kemampuan praktis dan teknis untuk membuktikan teori-teori yang digunakan dalam tugas akhir,” demikian DEkan FT UWG, Dr. Istiadi, ST, MT mulai bercerita.

“Wabah Covid-19 yang mulai merebak pada bulan Maret 2020, telah merubah model interaksi pembelajaran dengan memanfaatkan media internet. Sebuah tantangan tersendiri, untuk mengakomodasi kompleksitas pembelajaran teoritis dan praktis. Demikian halnya dengan pada saat proses ujian skripsi. Selain dalam bentuk presentasi dan tanya jawab, mahasiswa harus membuktikan penerapan teorinya melalui alat, prototype, atau perangkat lunak yang dibuatnya. Mahasiswa harus mempersiapkan diri untuk bisa menyajikan dan menunjukkan kemampuan alat atau aplikasi perangkat lunaknya secara online. Demo alat atau aplikasi ini sebagai bagian yang tak terpisahkan dalam ujian skripsi sebagai pertimbangan tim penguji,” tambah bapak dua anak, pria kalem yang murah senyum ini.
Pada akhir Maret 2020, beberapa mahasiswa Program Studi Teknik Elektro, Teknik Mesin, Teknik Sipil, Teknik Industri dan Teknik Informatika harus menjalani ujian akhir ini. Diantara peserta ujian tersebut ada yang mengembangkan alat, sistem prototype, dan perangkat lunak.
Seperti yang dialami Dewangga, mahasiswa Teknik Elektro yang mengembangkan sistem monitoring dan manajemen area parkir bertingkat melalui Android. “Mahasiswa harus menunjukkan prototype sistem parkir tersebut dapat bekerja dengan baik. Dalam penjelasannya, diantara kemampuan alat yang dikembangkan adalah mendeteksi posisi parkir yang kosong dan memberikan informasi untuk kendaraan yang masuk, kemudian mendeteksi kendaraan yang keluar dan menghitung biaya parkir pada semua tingkat area parkir. Sistem ini dimonitor secara nirkabel menggunakan perangkat Android. Walaupun bersifat daring tetapi tidak mengurangi kualitas proses ujian, karena semua tim penguji dapat berinteraksi langsung, baik terkait teori maupun demo alat atau aplikasinya,” demikian Istiadi melengkapi penjelasannya.

Akhir proses yudisium ujian skripsi tersebut juga dilakukan secara daring, pada tanggal 31 Maret 2020. Sembilan orang dinyatakan lulus. Yudisium yang dilaksanakan dalam dua sesi tersebut, menetapkan sembilan Sarjana Teknik baru produk Kampus Inovasi UWG yang siap berkiprah pada proses pembangunan di masyarakat. (san/pip/red:rh)

 

Berita Terbaru UWG