APA KABAR UTHM?

oleh | Apr 10, 2020 | Berita, Kabar Mahasiswa | 0 Komentar

Awal merebaknya Covid-19 yang juga dialami oleh negara tetangga kita Malaysia, sempat membuat Arie Restu Wardhani, ST, MT, PhD, yang kala itu masih menjabat sebagai Ketua Kantor Urusan Internasional (KUI), sedikit khawatir. Apa pasal? Enam mahasiswa Kampus Inovasi Universitas Widyagama Malang baru saja diberangkatkan ke Universiti Tun Hussein Onn Malaysia (UTHM) dalam program Student Exchange, pada awal bulan Maret yang lalu. Sebagai seorang ibu, apa yang dikhawatirkan oleh Arie sangat beralasan. “Harga barang-barang naik, bu. Apa yang dapat kita lakukan?,” demikian curahan hatinya kepada Wakil Rektor III Dr. Ir. Rita Hanafie, MP. Arie yang saat itu didampingi oleh Niken Paramita, SS, MPd, bercerita bahwa beberapa dari mereka sudah mengeluhkan hal ini.
Pejabat Wakil Rektor III yang baru dilantik sejak tanggal 8 Februari 2020 menanggapi dengan tenang: ”Ini adalah bagian dari proses pembelajaran dan pembentukan jati diri. Tetap semangati mereka dengan kalimat-kalimat yang positif. Apa yang mereka rasakan disana juga kita rasakan disini. Saya yakin UTHM bertanggungjawab, mereka bisa bertahan dan melewatinya dengan baik,” pesan Rita kepada Arie yang saat ini menjabat sebagai Wakil Dekan Fakultas Teknik.
Sebagaimana Universitas Widyagama Malang yang memberlakukan pembelajaran dari rumah kepada para mahasiswanya, UTHM pun mengambil kebijakan yang sama dalam mengantisipasi meluasnya penularan Covid-19. Lebih ekstrim lagi, UTHM melakukan kebijakan lockdown di kampus dimana para mahasiswa UWG menuntut ilmu. Mahasiswa asing, terutama yang berada di asrama dilarang keluar dari asrama. Akan tetapi larangan ini diikuti dengan konsekuensi kebijakan bahwa lembaga menyediakan semua kebutuhan mahasiswa, terutama terkait dengan kebutuhan pangan. Jika terpaksa harus keluar untuk pembelian kebutuhan pokok lainnya dan obat-obatan, mahasiswa tersebut harus ditemani pengurus asrama, dan hanya boleh satu orang yang keluar. Jika perintah ini dilanggar, maka akan dikenai denda bahkan hukuman oleh pemerintah Malaysia.
Bentuk dari kepedulian pengurus asrama UTHM tampak dari penyediaan makanan seperti yang disampaikan oleh Gilby Dhilega Yodiaz, yang biasa disapa dengan panggilan Odie. “Pengurus asrama kemarin menemui kami. Kami dikumpulkan dan diberikan arahan, apa yang boleh dan tidak boleh kami lakukan selama masa karantina kampus ini. Kami dijanjikan akan mendapatkan kiriman makanan dua kali dalam sehari, dan itu menjadi tanggungan kampus UTHM.” Kiriman berita yang sangat menggembirakan…..
Menurut Baretha, mahasiswa Teknik Mesin, yang saat ini sedang dalam proses penyusunan tugas akhirnya, semua mahasiswa SE dalam kondisi yang baik, karena kampus UTHM menangani pandemic covid-19 ini dengan cukup baik, mulai dari lockdown, seterilisasi setiap ruangan, pengawalan saat anggota harus keluar asrama hingga penyiapan makanan. Uyun, satu-satunya peserta putri diantara mereka ber-enam juga berkabar bahwa Dr. Zamri kepala asrama dan Dr. Shamir dari International Office (IO) mengupayakan transfer makanan dari KTF (Kolej Tun Fatimah) ke KTSN, kolej tempat mereka tinggal, karena kafetaria di kolej mereka harus ditutup.

“Terkait dengan kegiatan akademik, kami tetap dapat melakukan konsultasi dengan para dosen pendamping,” tambah Odie, peserta Student Exchange berperawakan terkecil diantara mereka. Sedangkan Setiaji, satu-satunya mahasiswa yang harus mengikuti perkuliahan, karena masih berada pada semester IV, tetap dapat melaksanakan perkuliahan secara online sejak awal April 2020, minggu ini. “Media pembelajaran yang digunakan adalah Google Meet dan Google Classroom, sama seperti yang digunakan di UWG. Perkuliahan sangat lancar dan dapat diikuti dengan baik oleh Setiaji. Untuk mahasiswa lainnya yang melaksanakan pembimbingan tugas akhir, alhamdulillah sudah sampai pada tahapan persiapan analisis data,” demikian Arie menutup penuturannya. (san/pip/red:rh)

 

Berita Terbaru UWG