KOPERASI DAN UMKM HARUS BERINOVASI

oleh | Apr 20, 2020 | Berita, Kegiatan | 0 Komentar

Setelah Fakultas Ekonomi sukses menggelar seminar by daring, langkah ini diikuti oleh Fakultas Pertanian. Ide brilian mahasiswa Program Studi Agribisnis segera dieksekusi oleh sang Ketua Program Studi, Dr. Evi Nurifah Julitasari, SP, MP.
Webinar bertajuk Strategi Koperasi dan UMKM Agribisnis Bertahan dalam Menghadapi Pandemi Covid-19 telah digelar pada Jumat 17 April 2020 dengan narasumber Pendi Yusuf, Ketua Umum Koperasi Pemuda Indonesia. Tristan Wijaya A sebagai penggagas tema dan kegiatan melihat bahwa kebijakan pemerintah melakukan work from home bagi para pekerja kantoran dan study from home bagi para siswa dan mahasiswa, ditambah lagi dengan kebijakan Sosial Distancing dan Physical Distancing, berdampak pula pada koperasi dan UMKM, termasuk juga yang bergerak di bidang agribisnis. “Ini yang harus segera dicarikan solusinya,” jelasnya memberikan dasar pertimbangan.
Seminar berbasis daring dengan media Zoom yang dipandu langsung oleh Evi Nurifah, dan berdurasi 75 menit ini memberikan kesimpulan harus menyadarkan para pelaku koperasi dan UMKM untuk bermanuver, jeli melihat kesempatan dengan melakukan berbagai inovasi. “Pada masa pandemi Covid-19 ini, kepada UMKM informal yang berslogan Bagaimana Hidup Hari Demi Hari harus mampu membangun kesadaran untuk terus bergerak dengan berinovasi. Dua pilihan bagi mereka, bertahan hidup dengan melakukan perubahan atau mati tergilas oleh keadaan,” demikian antara lain paparan Pendi. Ditambahkan juga bagaimana strategi, tips, dan peluang usaha yang dapat dilakukan, bukan hanya oleh koperasi dan UMKM, tetapi oleh masyarakat luas, termasuk mahasiswa. “Jangan hanya berkutat pada trend penjualan hand sanitizer dan masker saja,” ujarnya tanpa bermaksud mengecilkan arti mereka-mereka yang telah mengambil kesempatan tersebut.

Pada akhir paparan, Pendi berpesan kepada para pegiat koperasi untuk melaporkan segala bentuk pengaduannya ke website resmi kemenkopukm.
Dr. Emma Budi S, ST, MT, salah satu peserta mengapresiasi tema ini karena dosen Fakultas Teknik ini juga salah satu pelaku usaha rumahan berbahan dasar produk pertanian di Kota Malang. “Temanya menarik. Tetapi sayang sinyal saya tersendat sehingga saya sempat ‘lenyap’ dari forum tepat ketika saya ingin bertanya,” komentarnya. Lebih jauh Emma menilai bahwa tema ini sangat positif dan responsif menghadapi perkembangan situasi saat ini, terutama dipandang dari aspek perekonomian masyarakat, khususnya UMKM, yang dari sudut pandang perkoperasian terdapat UMKM formal dan informal.
Kendala terkait dengan sinyal juga dirasakan oleh Mercy, Ketua BEM FP, yang juga bergabung pada kegiatan tersebut. Sementara komentar lain datang dari Novi, yang menyatakan bahwa acara tersebut sangat menarik bagi para jiwa muda khususnya para mahasiswa, karena dengan begitu ada ajakan untuk mendorong perekonomian Indonesia lewat koperasi dan UMKM dan diharapkan para mahasiswa dapat memberikan ide-ide atau inovasi kepada para pelaku koperasi dan UMKM melalui jejaring media sosial atau lainnya. (san/pip/red:rh)

Berita Terbaru UWG