FH PELUK MAHASISWANYA DENGAN SMULE

oleh | Mei 8, 2020 | Berita, Kabar Mahasiswa | 0 Komentar

Sistem pembelajaran daring yang dilakukan oleh semua lembaga pendidikan sejak 14 Maret 2020, pada awalnya mungkin disambut gembira oleh mahasiswa, karena keharusan untuk hadir tatap muka di kelas ditiadakan. Melalui sistem ini, mahasiswa dapat mengikuti perkuliahan dimana saja tanpa ada keharusan tampil resmi, mandi dan berbusana sopan. Seiring dengan semakin bertambahnya kasus positif Covid-19, PDP dan ODP pada masa pandemi Covid-19 ini, pembelajaran daring teus diperpanjang, bahkan belum diketahui kapan akan berakhir dan perkuliahan normal sistem tatap muka boleh dilakukan kembali.
Ketidakpastian ini tentu menjadikan pembelajaran daring serasa sangat membosankan.  Apalagi bagi mahasiswa dari luar daerah yang harus kos, juah dari orangtua, ditambah lagi adanya larangan untuk berkumpul dan keharusan menjaga jarak sebagai bagian dari upaya mencegah penularan Covid-19. Kebutuhan pulsa interet yang makin meninggi dan bertumpuknya tugas yang diberikan oleh para dosen menambah kelengkapan rasa jenuh dikalangan mahasiswa. “Bosan dan beraaatttt…..” Andai mereka bisa berteriak, mungkin kata-kata itu yang akan menggelegar kencang di udara. 
Fakultas Hukum Universitas Widyagama Malang dibawah komando Dekan Dr. Purnawan Dwikora Negara, SH, MH, memahami betul situasi dan kondisi yang dialami oleh para mahasiswanya. Dekan pengampu Mata Kuliah Hukum Adat dan Hukum Lingkungan ini mengajak para mahasiswanya  santai sejenak melalui kompetisi ceria sebagai pengisi waktu dan pengobat kejenuhan. 

Kegiatan bertajuk Smule Competititon: Mahasiswa FH-UWG Ceria ini terbuka bagi seluruh mahasiswa Fakultas Hukum UWG yang tentunya telah memiliki akun Smule. Masa kompetisi berlangsung sejak 5 Mei 2020 hingga 31 Mei 2020. Kompetisi yang mewajibkan peserta menyanyikan lagu daerah yang bukan dari daerah asalnya sendiri ini pemenangnya akan diumumkan pada 5 Juni 2020 lewat berbagai media sosial FH-UWG.
Berasal dari Bahasa Inggris, Smule.  Ini adalah aplikasi musik yang awalnya dirilis dengan nama Sing! Karaoke pada platform iOS pada tahun 2012 dan pada Andorid tahun 2013.  Selanjutnya dirilis di Apple TIVI edisi Sing! Tahun 2015. Smule-The Sosial Singing App, merupakan aplikasi yang memungkinkan seseorang dapat berkaraoke ria melalui media WhattsApp dan ada pendengarnya. 
Saat ditanya terkait kompetisi ini, Pupung, demikian dekan “mbois” ini biasa dipanggil, menjelaskan bahwa: “ Titik berat penilaian ada pada kepercayaan diri. Ini menjadi porsi terbesar penilaian hingga 60%, sementara 40% sisanya terbagi rata antara keunikan dan kreatifitas.” “Rasa percaya diri ini penting,” tambah bapak satu putri ini, “..karena sebagai makhluk sosial, himbauan untuk social distancing dan physical distancing yang ditetapkan oleh pemerintah dapat merenggut eksistensi dirinya. Berbagai fitur aplikasi di gadget, disamping sebagai tantangan penggunaan teknologi informasi, pada akhirnya akan sangat membantu mereka untuk mengatasi kejenuhan dan membangun kembali eksistensi dirinya, melalui media maya.”
Kompetisi berhadiah lima buah flashdisk berkapasitas 2 TB ini merupakan salah satu cara fakultas yang sejak akhir Maret 2020 kemarin hijrah ke Kampus II UWG untuk memeluk kembali para mahasiswanya. (san/pip/red:rh)

Berita Terbaru UWG