HADAPI TANTANGAN PANDEMI COVID-19 DENGAN AGILE LEADERSHIP

oleh | Mei 17, 2020 | Berita, Kabar Mahasiswa | 0 Komentar

Pandemi Covid-19 berkaitan erat dengan aspek sumber daya manusia yaitu penggunaan tenaga kerja serta berdampak signifikan terhadap ekonomi global, khususnya perkembangan ekonomi nasional. Selama 3 bulan pandemi, ternyata banyak sektor usaha yang tidak mampu bertahan, tetapi ada pula beberapa sektor usaha yang justru mengalami peningkatan penjualan yang sangat signifikan. Sektor usaha yang tidak mampu bertahan adalah sektor usaha yang melibatkan sumber daya manusia dalam jumlah besar, sedangkan sektor usaha yang bisa bertahan adalah sektor usaha yang tidak banyak melibatkan sumber daya manusia, akan tetapi banyak menggunakan proses otomatisasi.

Berkaitan dengan hal ini, pada Sabtu tanggal 16 Mei 2020, Program Studi Akuntansi Universitas Widyagama Malang menyelenggarakan Webinar Nasional dengan tema Tantangan, Peluang dan Strategi Bisnis di Masa Covid-19 yang diikuti oleh sekitar 500 perserta. Seminar ini dibuka oleh Rektor Universitas Widyagama Malang, Dr. Agus Tugas Sudjianto, ST, MT yang juga sekaligus sebagai keynote speech. Sebagai narasumber adalah Dr. Harnovinsah, SE, M.Si, Ak, CA, Cert.IPSAS, CMA, CSRS.; H.M. Supriadi, ST, MT; Widi Saputro ST, M. Eng, IT; dan Dr. Ana Sopanah, Direktur Inspire Consulting.
“Pandemi Covid-19 ini berdampak luar biasa bagi hampir semua sektor. Ada beberapa sektor yang menjadi mati seperti sektor pariwisata, tetapi ada sektor baru yang kemudian merajai perekonomian, yaitu sektor yang bergerak dibidang IT,” demikian antara lain Agus Tugas menyampaikan. Diakhir paparannya sebelum menyatakan pembukaan secara resmi webinar nasional ini, sosok berkacamata tebal ini mengingatkan kepada seluruh peserta untuk disiplin mengikuti himbauan pemerintah agar pandemi ini segera berakhir dan kehidupan perekonomian kembali normal.

Dalam paparannya Harnovinsah menyampaikan bahwa dunia usaha pada saat ini berada dalam kondisi VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity), yaitu kondisi dimana terjadi perubahan yang sangat cepat, adanya ketidakpastian yang tinggi, kompleksitas, dan ketidak jelasan (bias). Strategi bisnis dalam masa covid-19 ini adalah merencanakan tim untuk masa yang akan datang dengan cara menghilangkan skenario-skenario yang tidak jelas, melakukan strategi secara portofolio, melakukan perencanaan secara terinci, serta memfokuskan pada strategi bisnis baru untuk menghadapi normalitas baru. “Kuncinya adalah Agile Leadership, kepemimpinan yang cekatan,” tutup Novi, demikian Dekan FEB UMB ini biasa dipanggil.
Sebagai seorang pengusaha yang terorganisir dalam Jaringan Pengusaha Nasional (JAPNAS), Supriadi dan Widi Saputro menyampaikan bahwa pandemi covid-19 menimbulkan kompleksitas permasalahan. Jutaan tenaga kerja telah kehilangan pekerjaan, sektor UMKM dan sektor informal merupakan sektor usaha yang terkena dampak paling besar, dan pada saat ini pola baru mulai terbentuk. Diprediksi sekitar sepuluh tahun yang akan datang akan terjadi perubahan cara bekerja, yaitu pekerjaan yang saat ini banyak menggunakan ketramplan fisik akan digantikan otomatisasi. Oleh karena itu tantangan dan strategi yang harus dilakukan perusahaan adalah harus melakukan modernisasi serta mengimplementasikan Elastic Digital Workspace secara komprehensif. “We cannot direct the wind, but we can adjust the sails”, kata Widi menutup paparannya.
Dalam kondisi ketidakpastian yang tinggi seperti ini, seorang pemimpin perusahaan harus bisa merespon kondisi lebih pro aktif dari pada reaktif, serta bisa mengantisipasi kebutuhan organisasi ke depan. “Berani bergerak ke depan dan optimis,” kata Ana Sopanah. “Strategi baru harus dilakukan untuk bisa menyelamatkan para karyawan dan kelangsungan usaha, yaitu lebih fokus pada pengembangan usaha lain yang memang sudah dimilikinya yaitu Inspire Media, demikian ungkap Direktur Inspire Consulting tersebut. (san/pip/red:rh)

Berita Terbaru UWG