TIM KDMI UWG SIAP BERTARUNG

oleh | Agu 25, 2020 | Berita | 0 Komentar

Kegagalan Tim NUDC untuk melenggang ke babak berikutnya, tidak mematahkan semangat Tim KDMI untuk meneruskan langkah, justru memicu trio Fenia-Adit-Haikal untuk terus memantapkan persiapan. Dua minggu mereka terus berlatih dengan meraba-raba mosi apa kira-kira yang nanti dipilih oleh panitia untuk diperdebatkan.

“Kami terus berlatih sepanjang dua minggu ini dengan mencoba mengangkat isu yang menurut kami sedang seksi belakangan ini. Disamping banyak membaca dan mendengar kami juga terus membangun chemistry diantara kami. In sya allah pagi ini kami siap,” jawab salah satu anggota bernama lengkap Adithya Tri Firmansyah R ini saat pewarta menemui ditengah persiapan menghadapi peluncuran mosi untuk seleksi tahap kedua pagi tadi Senin 24 Agustus 2020 di Ruang Sidang Gedung Widya Graha Kampus ll UWG. Kesiapan Adit dikuatkan oleh Fenia Aurully yang menekankan kesiapan mereka dalam ukuran persentase.

Tim dibawah bimbingan Mufidatul Ma’sumah, SH, MH dengan mentor Zulkarnain, SH, MH ini terdiri dari mahasiswa yang tidak asing lagi bagi di lingkungan Kampus Inovasi Universitas Widyagama Malang. Adit dan Fenia, dua mahasiswa Fakultas Hukum ini serasa sudah memiliki chemistry diantara keduanya karena sebelumnya mereka tergabung dalam tim debat MK yang dibatalkan pelaksanaan lanjutnya akibat pandemi Covid-19. Sementara anggota satu lagi Mohammad Fauzi Fikri Haikal adalah mantan pentolan ormawa HMJA yang kiprahnya juga tidak dapat dipandang sebelah mata. Kekompakan mereka bertiga segera terbentuk karena kemampuan sosial masing-masing. Ditengah suasana pandemi yang mengharuskan semua orang lebih banyak di rumah, mereka bertiga terus melakukan persiapan di kampus yang berlokasi di Jalan Borobudur nomor 35 Malang ini. Satu hal yang menjadi kekuatan adalah bahwa lokasi kampus ketiganya saat ini berada di gedung yang sama di kampus ll, Fakultas Hukum di lantai ll sementara Fakultas Ekonomi di lantai lll.

Sambil sebelum saat peluncuran mosi, Wakil Rektor lll UWG Dr. Ir. Rita Hanafie, MP berpesan agar mereka melakukan tugas ini dengan santai tanpa mengurangi rasa bangga terhadap almamaternya. “Tidak ada prajurit yang maju perang tanpa berharap kemenangan. Usaha maksimal harus dilakukan atas dasar kecintaan terhadap peran yang akan dilakukan. Bila akhirnya menang, itu adalah bonus,” demikian dosen Fakultas Pertanian ini memberikan semangat.

Karena area yang mereka pilih sebagai lokasi pengambilan video, metode lomba berbasis daring yang ditentukan oleh panitia, adalah lantai dimana kantor rektorat berada, maka Rektor UWG Dr. Agus Tugas Sudjianto, ST, MT pun berkenan menghampiri tim yang berlatih sejak awal Agustus ini untuk menambah semangat mereka. Beberapa teknik berkomunikasi disarankan kepada tim untuk meyakinkan panitia akan kesiapan duta Kampus Inovasi ini.

Jarum panjang jam telah mendekati angka dua belas, sementara jarum pendek sudah hampir merapat di angka sembikan, saat peluncuran mosi untuk lomba tahap kedua. Sebagai bagian dari upaya untuk mengarahkan fokus tim, Mufi, demikian dosen muda FH pendamping tim biasa dipanggil, menutup pintu ruang sidang. Tiga puluh menit setelah mosi diluncurkan, tim diberikan waktu untuk membangun argumentasi dan kemudian menyampaikannya dalam bentuk video. (san/pip/red:rh)

Berita Terbaru UWG