BUDAYA “MEPET KEPEPET” TETAP JADI WARNA PENGUSULAN HIBAH PKM

oleh | Mar 25, 2021 | Berita, Kabar Mahasiswa | 0 Komentar

Ini bukan hanya terjadi dikalangan anak muda (mahasiswa atau kelompok milenial), tetapi terjadi juga ada di kalangan kelompok usia demografi yang lain. Ada kecenderungan untuk bergerak dengan kecepatan tinggi di limit terakhir waktu yang telah ditentukan. Demikian juga yang terjadi pada hari jam dan menit terakhir pengunggahan proposal Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) pada Selasa 23 Maret 2021. Waktu yang diberikan hampir dua bulan sebelumnya, mayoritas calon pengusul relative tenang-tenang saja.

PKM adalah salah satu program bergengsi di kalangan mahasiswa di hampir seluruh perguruan tinggi, negeri maupun swasta di Indonesia. Kompetisi program yang memperebutkan dana hibah dari pemerintah ini sudah ditunggu-tunggu oleh para pegiatnya. Demikian juga yang terjadi di Kampus Inovasi Universitas Widyagama Malang.

(CDr.) Zulkarnain, SH. MH. (Pembina PKM)

Program yang terklasifikasi menjadi beberapa bidang ini masih menjadi primadona para mahasiswa, meskipun proses melahirkan proposalnya sangat beragam, mulai dari dengan segala senang hati hingga terpaksa dan dipaksa karena perjanjian dan kewajiban tertentu.

Pada usulan tahun 2021 ini, Kampus Inovasi Universitas Widyagama Malang berhasil menyeleksi 102 judul usulan dan meloloskan 78 judul untuk diunggah ke laman Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Mahasiswa Kemdikbud RI. Akan tetapi hingga detik terakhir pengunggahan, hanya 72 yang seluruh prosesnya final, meliputi pengunggahan proposal, lembar pengesahan, validasi dosen pembimbing dan validasi pimpinan perguruan tinggi.

Tujuh puluh dua proposal tersebut meliputi satu judul PKM Artikel Ilmiah, 4 judul PKM Gagasan Tertulis, 3 judul PKM Penerapan Iptek, 4 judul PKM  Pengabdian kepada Masyarakat, 2 judul PKM Karsa Cipta , 9 judul PKM Riset Eksakta, 5 judul PKM Riset Sosial Humaniora, dan 45 judul PKM Kewirausahaan, yang melibatkan 11 program studi dan 30 pembimbing. “Secara kuantitatif, jumlah ini menurun dibandingkan dengan beberapa tahun yang lalu.  Beberapa kendala diprediksi antara lain karena pandemi Covid-19 yang menyebabkan kegiatan konsultasi dengan para dosen pembimbing dirasakan sangat tidak efektif akibat masih diberlakukannya pembelajaran secara daring dan penerapan PPKM sehingga banyak mahasiswa masih berada pada posisinya di rumah masing-masing. Bukan hanya komunikasi dengan dosen pembimbing, komunikasi antar anggota tim juga mengalami kendala karena tidak setiap komunikasi yang dilakukan melalui perangkat elektronik ini langsung terhubung. Kendala jaringan  biasanya menjadi dan selalu dijadikan kambing hitam,” demikian Pembina Unit Kegiatan Mahasiswa Penalaran dan Kreativitas Mahasiswa (UKM PKM) Zulkarnain, SH, MH menjelaskan.

Pada kesempatan lain, Wakil Rektor III Dr. Ir. SRDm Rita Hanafie, MP menyampaikan bahwa dibutuhkan seni tersendiri untuk memotivasi mahasiswa mengajukan usulan PKM. “Bukan hanya dari sisi mahasiswa. Ada kalanya terjadi juga ketidakseimbangan motivasi diantara mahasiswa dan dosen pembimbingnya. Tetapi yang jelas, komunikasi menjadi kendala utama pengusulan periode ini. Apresiasi yang luar biasa diberikan kepada mahasiswa dan dosen pembimbingnya,” ujar Rita Hanafie.

Setelah penutupan masa pengunggahan, diketahui bahwa jumlah proposal yang berhasil diunggah tahun 2021 ini adalah sebanyak 67.743 judul dari seluruh PTN dan PTS se Indonesia, yang dapat dirinci menjadi 62.937 judul berasal dari PT dibawah Dikti 4.806 judul dari program vokasi.

Sebagaimana harapan Belmawa, semua usulan PKM yang diunggah ke SIM Belmawa, sebelumnya harus sudah melewati review oleh reviewer internal masing-masing PT. Untuk tahapan ini UWG telah menunjuk 5 orang sebagai reviewer internal PT yaitu Zulkarnain, SH, MH; Dr. Istiadi, ST, MT; Dra. Wiwin Purnomowati, MSi; Dr. Fatkhurohman, SH, MH; Arief Riski Fadillah, ST, MT dan Dr. Ir. Fachrudin, MT. (san/pip/red:rh)

 

 

 

 

Berita Terbaru UWG