AGUS TUGAS SAPA MAHASISWA PESERTA PMMB, PASTIKAN MEREKA SEHAT

oleh | Apr 18, 2021 | Berita, Kabar Mahasiswa | 0 Komentar

Program Magang Mahasiswa Bersertifikat (PMMB) di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sudah berlangsung 2 tahun dan tiap tahun dibagi menjadi 2 batch (gelombang). Sepanjang itu Kampus Inovasi Universitas Widyagama Malang selalu berhasil meloloskan mahasiswanya melalui persaingan yang cukup ketat oleh Forum Human Capital Indonesia (FHCI). Ini disamping berkat keuletan sang  Person In Charge (PIC) Dra. Wiwin Purnomowati, MSi, Ketua Pusat Pengembangan Karir (P2K) UWG, juga karena pengalaman membuktikan bahwa kinerja mahasiswa dibawah pimpinan Rektor Dr. Agus Tugas Sudjianto, ST, MT ini selalu memuaskan perusahaan dimana mahasiswa tersebut ditempatkan.

Sejak pandemi Covid-19 awal tahun 2020, ada beberapa BUMN yang belum mengijinkan mahasiswa melaksanakan program magangnya meskipun proses rekrutmen sudah dilakukan, ada yang sudah mengijinkan dengan metode daring, namun ada juga yang tetap melakukannya secara offline, tentunya dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Beberapa yang harus menunda pelaksanaannya, baru saja mengijinkan pada Bulan Maret 2021, sementara yang sudah berlangsung akan segera mengakhiri program yang dijanjikan berkonversi setara maksimum 18 sks ini akan segera mengakhiri masa magangnya pada Bulan April 2021.

Jumat 16 April 2021, Agus Tugas mengajak jajaran rektorat, Ketua P2K dan para ketua program studi yang mahasiswanya sedang melaksanakan program ini untuk “mengunjungi” mereka. Bukan kunjungan fisik ke BUMN tempat mereka ditempatkan, tetapi kunjungan virtual melalui media zoom meeting. “Sebelum pandemi, minimal sekali sepanjang pelaksanaan program, pasti ada kunjungan yang dilakukan, baik itu oleh pimpinan universitas, Ketua P2K maupun oleh pimpinan fakultas, sepanjang lokasinya dapat dijangkau. Kondisi pandemi ini menyebabkan kunjungan offline tidak dapat kami lakukan, tetapi kami berkepentingan bertemu dengan mereka secara langsung, terutama untuk memastikan kondisi kesehatan mereka,” demikian jelas Agus Tugas saat ditanya alasannya melakukan acara tersebut.

Sempat bergabung pada acara tersebut sebanyak 15 mahasiswa, dan secara umum kondisi para mahasiswa pilihan ini ada dalam keadaan baik secara fisik. Setelah Agus Tugas menyapa mereka satu-persatu, Wiwin, yang selama ini aktif memantau mereka melalui grup WhatsApp yang dibuat, menanyakan bagaimana kabar mereka, dan permasalahan apa yang dihadapi.

Dari obrolan gayeng antara “ibu dan anak” ini, beberapa hal dapat dicatat oleh Wiwin. Ada yang belum melakukan KRS karena belum ada dana untuk membayar SPP dan ada yang begitu tiba di kota tempat magang dan melakukan tes antigen sebagai bagian daripada protokol kesehatan yang diterapkan oleh perusahaan, hasilnya menunjukkan positif. Disamping dua kabar memprihatinkan tersebut, ada pula kabar menggembirakan yang disampaikan oleh para mahasiswa.  Rizka, mahasiswa Prodi Teknik Elektro yang ditempatkan di PLN Denpasar Bali diberikan pinjaman sepeda motor secara gratis oleh salah seorang karyawan untuk dimanfaatkan sebagai moda transportasi selama masa magang, dan Yusuf Adi Candra, mahasiswa Prodi Ilmu Hukum, mantan Komandan Menwa Yon 814 Wisanggeni UWG yang saat ini magang di PI Indonesia Power, anak perusahaan PLN di Kabupaten Pandeglang, mendapatkan kesempatan untuk memperpanjang masa magangnya selama enam bulan ke depan. Disamping Yusuf, kesempatan yang sama juga didapatkan oleh Nur Ridwan dan Fitria, mahasiswa Prodi Akuntansi yang saat ini magang di PT Semen Indonesia di Gresik.

Dari hasil presensi oleh Wiwin, Wakil Rektor II Dr. Gunarianto, SE, MSi berpesan bahwa program magang ini ditujukan untuk mahasiswa aktif, artinya adalah mahasiswa yang telah memprogram KRS pada semester berjalan. “Tidak ada alasan belum dapat membayar SPP untuk tidak melakukan KRS. Kalian adalah mahasiswa pilihan, tentu universitas akan membantu kesulitan kalian,” kata mantan Dekan Fakultas Ekonomi dua periode ini. Pada akhir pesannya Gunarianto mewajibkan para peserta magang yang belum melaksanakan KRS untuk segera mengurusnya.

Wakil Rektor III Dr. Ir. Rita Hanafie, MP yang saat itu juga menyempatkan diri hadir berpesan kepada seluruh peserta untuk mengeksplore kelebihan diri masing-masing untuk menarik simpati mentor dan pimpinan BUMN tempat mereka ditempatkan dengan cara-cara yang alami dan elegan dan memanfaatkan kesempatan magang ini untuk benar-benar “belajar bekerja”.

Pada akhir “kunjungan”, kembali Rektor Agus Tugas menekankan pentingnya para peserta menyelesaikan kewajiban akademiknya agar proses pengakuan magang kedalam kegiatan akademik dapat dilakukan dengan baik. Agus Tugas juga mengingatkan para peserta bahwa nama almamater UWG sudah dikenal sangat baik oleh FHCI dari pengalaman beberapa peserta terdahulu. “Ada beberapa peserta yang diperpanjang masa magangnya karena kinerjanya baik. Ada pula peserta yang dijanjikan akan direkrut sebagai karyawan di BUMN tempat magangnya nanti setelah lulus. Contohnya adalah Lionardi, mahasiswa Prodi Teknik Informatika, mendapat tawaran bekerja di PT ICON+ setelah lulus nanti. Ini karena yang bersangkutan menunjukkan kinerja yang baik saat menjalankan program ini di PT ICON+, anak perusahaan PLN di Medan. Oleh karena itu, disamping saudara membranding diri secara personal, mohon juga jaga nama baik almamater,” demikian tekan Agus Tugas sekaligus menutup pertemuan malam hari itu. (san/pip/red:rh)

 

Berita Terbaru UWG