Ini adalah Senin terakhir Apel Pagi Senin pada Bulan September 2021, tanggal 27 September 2021.
Semangat yang luar biasa masih membara di dada para ASN LLDIKTI Wilayah VII Jawa Timur. Pukul 07.14 pewara masuk ruang zoom, sudah hadir 104 peserta. Dan sebagaimana kebiasaan yang ada pada kegiatan daring, pukul 07.20 mulai ada yang menulis di kolom chat: nama A dari B hadir, padahal pada setiap acara daring by zoom panitia pasti akan menyiapkan link untuk presensi para peserta.
Masih dengan susunan acara yang sama seperti apel-apel yang lalu, pewara memulai acara dengan membacakan beberapa tata tertib, juga membacakan beberapa point dari SE Sesjen Nomer 13 Tahun 2021, bahwa diadakannya Apel Pagi Senin ini adalah bagian dari upaya menjaga dan meningkatkan rasa kebangsaan, cinta tanah air dan pengabdian sebagai ASN terhadap negara dan masyarakat. Selain itu juga sebagai salah satu bagian dari perwujudan disiplin ASN.
Tepat Pukul 08.00 pewara membuka acara dengan posisi jumlah peserta pada angka 599 dari 1.500 lebih ASN dpk di LLDIKTI Wilayah VII Jawa Timur. Setelah mendengarkan lagu Indonesia Raya, Hening Cipta, Pembacaan Naskah Pancasila, Naskah Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan Sapta Prasetya Korpri, Pukul 08.18 Pembina Apel Kepala LLDIKTI VII Jawa Timur memberikan arahannya. Saat itu posisi jumlah peserta ada pada angka 640 orang.
Prof. Dr. Ir. Soeprapto, DEA memulai arahannya dengan ungkapan rasa syukur dan harapan akan kesehatan dan kebahagiaan seluruh peserta dan dijauhkan dari Covid-19, agar dapat melaksanakan tugas memberikan pengajaran kepada para mahasiswa yang tidak dapat dilakukan oleh para orangtua.
“Kita harus menerima tugas yang diserahkan para orangtua yaitu memberikan pengajaran kepada para mahasiswa dengan ringan hati dan ringan pikiran. Di depan, para orangtua, masyarakat dan negara menunggu bagaimana hasil dari kinerja kita. Tentunya yang diharapkan adalah sumberdaya manusia yang memiliki daya saing dan kompetensi besar, yang salah satunya dilalui melalui amunisi MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka),” demikian Soeprapto mengawali. Selanjutnya pimpinan kantor yang berlokasi di Jalan Dr. Ir. Soekarno No. 77 Surabaya ini menambahkan bahwa selain hardskill, kepada mahasiswa juga perlu diberikan softskill. “4C dan 1E yang sangat penting untuk menjadi perhatian adalah Critical thinking, Creativity, Communication, Collaboration, dan Ethics,” demikian Soeprapto. Arahan Pembina Apel Pagi Senin ini diakhiri dengan kembali mengingatkan seluruh peserta untuk bekerja dengan hati dan pikiran bukan hanya untuk urusan dunia, tetapi juga untuk urusan akhirat.
Muhammad Agus Sahbana, ST, MT, satu dari 31 ASN LLDIKTI VII yang dipekerjakan di Kampus Inovasi Universitas Widyagama Malang, berkomentar singkat tentang kehadirannya pada Apel Pagi Senin hari ini. “Bagus..” Entah apa yang dimaksud Ketua Program Studi Teknik Mesin ini dengan kalimat singkatnya. Apakah karena pesertanya yang bening-bening? Padahal rerata sudah ibu-ibu dan bapak-bapak berputra……
Peserta lain dari 18 ASN dpk UWG yang hadir pagi ini, Zulkarnain, SH, MH menyampaikan keluhan sebagaimana pernah disampaikan oleh salah satu peserta pada Apel Pagi Senin tanggal 20 September 2021: “Saat ini sudah dimulai pembelajaran Semester Gasal Tahun 2021/2022, dan beberapa PTS mengawali perkuliahan pada Pukul 07.00. Artinya, bisa jadi ada beberapa dosen ASN dpk yang karena mendapatkan jadwal mengajar Senin jam pertama yang tidak dapat mengikuti Apel Pagi Senin. Mengajar adalah satu dari tri dharma perguruan tinggi yang menjadi kewajiban dosen”. Ketua Program Studi Ilmu Hukum ini juga berkomentar, apakah ASN dpk dianggap kurang disiplin sehingga harus diadakan Apel Pagi Senin yang wajib harus diikuti dengan menggunakan atribut tertentu.
Meskipun dilakukan melalui media zoom yang dikebanyakan peserta kadang “diduakan”, namun asas kewajiban Apel Pagi Senin bagi dosen ASN dpk perlu ditinjau kembali saat perkualiahan sudah dimulai. (san/pip/red:rh)
