Dusun Ngingas merupakan salah satu dusun yang berada di kecamatan Campurdarat Tulungagung yang sebagian besar masyarakatnya banyak yang memproduksi umbi gadung menjadi keripik gadung yang dapat meningkatkan penghasilan bagi masyarakat Ngingas. Bahan baku umbi gadung diambil dari daerah pegunungan di gunung Budeg. Keunggulan kripik gadung dusun Ngingas jika digoreng rasanya enak, gurih, renyah, dan empuk. Untuk memproduksi kripik gadung ada suatu keunikan tersendiri karena mengingat umbi gadung itu beracun, sehingga jika tidak benar dalam proses produksinya akan mengakibatkan orang yang memakan akan keracunan. Adapun produksi kripik gadung dimulai dari pengupasan umbi gadung, perajangan umbi gadung dan proses ini UKM masih manual sehingga perlu waktu lama dan hasil kurang standar, pelumuran irisan gadung dengan abu yang diperoleh dari abu masak bagi masyarakat dusun Ngingas, dan kayu bakar masak yang dipilih dari kayu keras dan bukan dari bambu, karena kalau dari pembakaran bambu kripik akan menjadi coklat dan tidak putih lagi, setelah itu di jemur di terik matahari selama satu hari, namum pada musim penghujan proses pengeringan tidak bisa maksimal, hal ini menyebabkan gadung yang sudah dibaluri dengan abu menjadi berjamur dan tidak bisa diolah lagi, setelah kering gadung lumuran abu dicuci dan dikeringkan, setelah kering bisa digoreng. Untuk mensiasati ini maka UKM perlu mesin pengiris agar hasil irisan gadung menjadi standart dan perlu mesin pengering untuk membantu mengurangi gadung yang berjamur.
Melalui hibah program penelitian kebijakan MBKM dan pengabdian masyarakat berbasis hasil penelitian dan purwarupa PTS tahun 2021 dengan tim pelaksana: Wahju Wulandari, Sodik, dan Dharmayanti Pri Handini, dan melalui pelatihan manajemen usaha dan pembukuan sederhana dapat membantu usaha UKM. Usaha milik ibu Eni Sulistyowati dusun Ngingas menjadi produk menjadi bermutu. (whj)
