Seperti biasa, hampir satu jam sebelum jadwal Apel Pagi Senin di lingkungan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VII Jawa Timur, beberapa dosen telah menyempatkan diri masuk ruang zoom agar dapat bersilaturahmi dengan peserta lainnya baik sesama dosen ASN dpk, juga dengan beberapa karyawan LLDIKTI Wilayah VII. Hal lain yang juga menjadi kebiasaan para peserta, yang sebagian besar adalah dosen, bahwa mereka memanfaatkan ruang chat layaknya sebagai tempat untuk mengisi daftar hadir, padahal data kehadiran harus dilakukan melalui link yang segera akan dibagikan sesaat setelah acara dimulai.
Pagi ini, pewarta, Koordinator ASN dpk di lingkungan Kampus Inovasi Universitas Widyagama Malang, Dr. Ir. SRDm Rita Hanafie, MP menyempatkan diri ikut ambil bagian dalam obrolan santai dengan mengangkat fenomena pelaksanaan Apel Pagi Senin yang selama ini dilakukan. Saat menyanyikan Lagu Indonesia Raya dan pembacaan Teks Pancasila, pewara menginstruksikan seluruh peserta apel untuk berdiri tetapi sang pewara tidak melakukannya, tetap duduk ditempat. Berbagai jawaban tercetus baik melalui chat room maupun secara langsung: “Hanya aturan saja kok. Ini kan apel daring. Petugasnya lagi hamil, kasihan. Begitu saja kok dipermasalahkan….…”. Bisa jadi, karena terlalu lama tidak melakukan upacara/apel secara luring, maka norma-norma upacara/apel menjadi lupa….… Disamping apa yang pewarta sampaikan, hal lain yang menjadi obrolan peserta adalah penyampaian Satuan Kinerja Pegawai (SKP) tahun 2021.
Bertindak selaku Pembina Apel pagi ini adalah Kepala Lembaga (Kalem) LLDIKTI Wilayah VII, Prof. Dr. Ir. Suprapto, DEA. Pukul 08.13 Suprapto memulai amanatnya saat peserta di ruang zoom mencapai 554 orang. Ada lima pokok informasi yang disampaikan Guru Besar Unair tersebut. “Salam sehat, dan semangat kepada seluruh peserta. Hal pertama yang akan saya sampaikan pada kesempatan pagi ini adalah bahwa pada Desember 2021 telah terjadi penurunan jumlah perguruan tinggi swasta di Jawa Timur. Dari 336 PTS menjadi 318 PTS. Perbedaan angka ini karena ada beberapa PTS yang benar-benar tutup dan atau merger dengan PTS lain yang lebih sehat, tetapi ada juga PTS yang benar-benar baru lahir. Secara program studi terjadi peningkatan yang cukup signifikan, dari 1.900 program studi menjadi 2.219 program studi.”
Hal lain yang disampaikan oleh Suprapto adalah mengingatkan kepada seluruh PTS untuk mempersiapkan Pertemuan Tatap Muka Terbatas (PTMT) pada semester genap tahun 2021/2022. Menurut Suprapto, ini adalah sesuai dengan instruksi Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, yang memerintahkan seluruh Satuan Pendidikan (SD, SMP, SMA) untuk pembelajaran luring 100% sejak 10 Januari 2022. “Tentunya PTS harus benar-benar mempersiapkan pelaksanaannya dengan baik, baik untuk mahasiswa, dosen, karyawan dan fasilitas kampusnya,” tekan Suprapto. Kalem LLDIKTI VII dua periode ini juga mengingatkan kepada seluruh dosen untuk ambil bagian dan berpartisipasi aktif menyambut banyaknya dana dari kementerian melalui kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, termasuk program-program hibah Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) bagi para mahasiswa. “Jumlah penelitian terbanyak di Indonesia berada di LLDIKTI Wilayah VII. Ini harus dipertahankan dan ditingkatkan,” katanya sekaligus mengingatkan.
Dua hal terakhir yang selalu diingatkan pada setiap Apel Pagi Senin adalah tentang kesehatan dan amanah dalam menjalankan tugas melalui 4 hal yaitu bekerja keras, berfikir keras, berusaha keras dan berdoa dengan keras.
Seluruh isi amanat Kalem LLDIKTI Wilayah VII ini disimpulkan oleh pewarta dari rekaman suara yang dikirimkan oleh Dr. Ir. Suwarta, MP, ASN dpk di Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Widyagama Malang. Sampai hari ini, para dosen ASN dpk di kampus dibawah pimpinan Dr. Agus Tugas Sudjianto, ST, MT ini masih konsisten dengan komitmennya untuk mengikuti kewajiban Apel Pagi Senin yang dilaksanakan sejak Agustus 2021. (rh)



