FH UWG Gelar Bedah Buku “Tidak Ada Cerita Tunggal”: Esai-esai Ekofeminisme Tanah Air

oleh | Mei 30, 2024 | Berita | 0 Komentar

Malang, 30 Mei 2024 – Forum Mahasiswa Pengkaji Hukum untuk Masyarakat (FORMA-PHM) Fakultas Hukum Universitas Widyagama Malang (FH-UWG) bekerja sama dengan Ngalam Bergerak, hari ini menyelenggarakan acara bedah buku bertajuk “Tidak Ada Cerita Tunggal”: Esai-esai Ekofeminisme Tanah Air. Acara ini diadakan di kampus FH UWG dan terbuka untuk umum, termasuk mahasiswa Fakultas Hukum UWG dan mahasiswa di Malang Raya.

Acara bedah buku ini menghadirkan beberapa pemateri yang kompeten di bidangnya, antara lain Siti Maimunah, Ph.D., pendiri Ruang Baca Puan dan editor buku tersebut, Genta Mahardika, S.Sos., M.A., dosen Sosiologi Universitas Brawijaya dan penulis buku “Tidak Ada Cerita Tunggal”, Yuni Lestari, S.Ikom., M.Ikom., dosen Komunikasi Universitas Tribhuwana Tunggadewi dan pegiat Women Ngalam Bergerak, serta Mufidatul Ma’sumah, S.H., M.H., dosen Fakultas Hukum Universitas Widyagama Malang.

Dalam sambutannya, Dekan FH UWG, Dr. Ibnu Subarkah, S.H., M.Hum., menyatakan bahwa acara seperti ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa FH UWG. “Acara-acara seperti ini sangat bagus bagi mahasiswa FH UWG. Baru saja kita melaksanakan acara nonton bareng tentang film sejarah Mei 1998, dan hari ini dilanjutkan dengan acara bedah buku. Saya mengapresiasi mahasiswa FH UWG yang sangat aktif melaksanakan kegiatan-kegiatan akademik dalam bentuk diskusi dan mimbar akademik seperti ini,” ujarnya.

Acara ini bertujuan untuk menambah wawasan para peserta dan memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai berbagai permasalahan yang ada, yang dapat dijadikan bahan rujukan yang baik. Para peserta diharapkan dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk menggali pengetahuan dan berdiskusi langsung dengan para pemateri yang ahli di bidangnya.

cinderamata “GULAMUT” produk P2MW Mahasiswa FHUWG

Dalam Kesempatan ini Dekan FH UWG menyerahkan cinderamata kepada pemateri, berupa Gulamut, produk P2MW mahasiswa, mengapresiasi, mendorong, mendukung dan memberi spirit kepada mahasiswa atas karya-karyanya.

Dengan terselenggaranya acara ini, diharapkan mahasiswa dan masyarakat umum dapat lebih memahami dan menghargai beragam perspektif dalam isu-isu efokiminisme di Indonesia, serta mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari dan dunia akademik.(san/pip)

Berita Terbaru UWG