DATANG KE TPS WAJIB, NYOBLOS SIAPA ITU HAK

oleh | Mar 26, 2019 | Berita | 0 Komentar

Eka Rahmawati (Bawaslu Propinsi Jatim)

Itulah kata kunci yang ditekankan pada Sosialisasi Undang-Undang nomer 17 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum bagi Pemilih Pemula dengan tema Gerakan Ayo Nyoblos. Acara yang digelar atas kerjasama Fakultas Hukum Universitas Widyagama Malang, Bawaslu Provinsi Jawa Timur, dan Asosiasi Pengajar Hukum Tata Negara (APHTN) ini dilaksanakan di Auditorium Kampus lll Kampus Inovasi Universitas Widyagama Malang pada Selasa 26 Maret 2019.

Acara yang dihadiri oleh generasi milenial siswa-siswi perwakilan SMA/SMK se Malang Raya ini berlangsung cukup serius namun santai. Dalam sambutan pembukaannya, Ketua Bawaslu Kota Malang, Alim Mustofa menyayangkan bahwa generasi muda kita sudah terlalu banyak dicekoki dengan informasi-informasi hoaks. “Kaum milenial ini adalah pemilih pemula yang potensial, janganlah dicekoki dengan info hoaks,” ujarnya.

Gelar acara ini menampilkan tiga nara sumber yaitu Eka Rahmawati, SSos dari Bawaslu Provinsi Jawa Timur, Dr. Fatkhurohman, SH, MH dan Muhammad Dahlan Hadi Saputro, keduanya dari APHTN dengan moderator Dr. Ahmad Siboy, SH, MH.

Sosialisasi ini penting artinya bagi pemilih pemula karena secara demografi, kelompok ini merupakan sumber daya manusia dengan jumlah terbesar pada piramida penduduk. Yang ditekankan pada sosialisasi ini bukan tentang memilih siapa tetapi lebih kepada jadilah pemilih yang bijak dengan mengenali siapa calon yang akan dipilih. “Datang ke TPS adalah kewajiban. Memilih calon yang tepat itu tanggungjawab, tetapi siapa yang dipilih, itu adalah hak setiap pemilih. Banyak informasi berseliweran di media sosial. Jangan ditelan mentah-mentah, cari sumber yang paling dapat dipercaya,” demikian Alim Mustofa kembali mengingatkan.

Dr. Lukman Hakim, SH.,MHum. (Wakil Dekan FH)

Wakil Dekan FH UWG Dr. Lukman Hakim, SH, MH yang hadir pada pembukaan acara tersebut berharap bahwa para generasi milenial sebagai pemilih pemula yang hadir pada pagi hingga siang hari tersebut benar-benar memanfaatkan hak pilihnya, tidak saja untuk dirinya sendiri, tetapi menularkan energi positif dari hasil sosialisasi ini kepada teman-teman dan kelompoknya. “Golput adalah sikap yang tidak bertanggungjawab. Pilihanmu menentukan arah langkah negara ini lima tahun kedepan,” demikian Ahmad Siboy menutup acara. (san/pip/red:rh)

 

Berita Terbaru UWG