Prestasi, biasanya menjadi tujuan utama pada setiap pengiriman delegasi ke sebuah ajang kompetisi. Tetapi tidak untuk yang satu ini, atau lebih tepatnya, belum. Salah satu alasan klasik yang biasanya dikemukakan adalah penerimaan berita yang mendadak. Dan itulah memang adanya, yang terjadi di Kampus Inovasi Universitas Widyagama Malang.
ASEAN Young Socialpreneurs Program (AYSPP) adalah program dua tahunan yang digelar oleh Geo Fisipol UGM untuk menyatukan para wirausahawan sosial muda ASEAN dan Timor Leste dan “membenamkan” peserta dalam forum kolektif para cendekiawan, praktisi dan profesional. Kegiatan yang bertema Advancing The Sustainability of ASEAN Through The Cultivation of Digital Ecosystem ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman kritis dan kesadaran sosial peserta dalam masyarakat digital yang makin meluas dan secara efektif memanfaatkan seni dunia digital.
Dengan kepercayaan diri, UWG mengirimkan delegasi yang terdiri dari dua orang mahasiswa asing Timor Leste yaitu Fausto Carlos Filipe da Silva dan Isidoro Mendoca Soares dari Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Elektro dan Teknik Sipil. Kedua wakil UWG ini didampingi oleh Ketua KUI (Kantor Urusan Internasional) UWG Arie Restu Wardhani, ST, MT, PhD.
Acara yang berlangsung pada tanggal 4 November 2019 sampai dengan 16 November 2019 ini terpusat di Universitas Gajah Mada Yogyakarta. Tujuan besar kegiatan ini adalah Sustainable Development Goals yang terdiri dari 3 Good Health and Well Being, 4 Quality Education, 9 Industry, Innovation and Infrastructure, 10 Reduced Inequalities dan 13 Climate Action.
Arie menjelaskan bahwa keikutsertaan UWG kali ini bebas dari target prestasi. “Akan tetapi bukan berarti duta UWG ini tidak punya target. Target utama adalah menambah dan meluaskan jejaring, karena ini adalah modal utama kita berkegiatan,” demikian dosen Program Studi Teknik Industri ini menjelaskan. (san/pip/red:rh)
