SOLUSI HARGA CABE NAIK: UBAH MINDSET MASYARAKAT

oleh | Jan 17, 2020 | Uncategorized | 0 Komentar

Fenomena melambungnya harga cabe akhir-akhir ini membawa Wakil Rektor l UWG Prof. Dr. Ir. Sukamto, MS bertandang Pro l RRI Kota Malang untuk berdiskusi bareng dalam sebuah Dialog lnteraktif Realitas dengan para pendengar radio yang berlokasi di Jalan Panggung Kota Malang. Tema yang diangkat adalah Kenaikan Harga Cabe di Malang Raya.

Penyakit cabe ini (pathek) adalah penyakit tahunan musim hujan. Pengaruh faktor alam yang tidak dapat dihindarkan ini berujung pada melonjaknya harga cabe di pasaran yang membuat resah konsumen.

Pakar ilmu pangan yang ikut membesarkan beberapa UKM di Jawa Timur ini berpendapat bahwa solusi mengatasi permasalahan ini harus dilakukan secara komprehensif kolaboratif antara perguruan tinggi, pemerintah, petani dan masyarakat secara umum.

“Mengubah perilaku dan mindset petani dan masyarakat adalah alternatif solusi disamping upaya preventif yang lain. “Perlakuan pasca panen ketika produk berlimpah dengan membuat cabe kering atau olahan merupakan salah satu solusi. Upaya ini harus dibarengi dengan edukasi kepada masyarakat tentang citra produk olahan. Disamping itu masyarakat juga harus dididik mandiri dengan budidaya metode tambulampot di rumah masing-masing sehingga sebagian kebutuhan bahan pangan dapat terpenuhi secara swadaya,” jelas dosen Prodi Teknologi Hasil Pertanian FP UWG ini.

Dialog lnteraktif Realitas yang juga menghadirkan Kasi Pengendalian dan Pengawasan Diskopindag Kota Malang Luh Putu Eka Wilantari, SH, MHum pada Kamis 16 Januari 2020 tersebut juga menyarankan kepada masyarakat untuk mengubah perilaku mengkonsumsi produk pangan olahan cabe sebagaimana dilakukan oleh sebuah industri pangan olahan yang sudah begitu dikenal oleh masyarakat.

“Mengubah kebiasaan konsumsi memang bukan hal mudah, tetapi ini adalah salah satu cara agar kondisi yang tidak dapat dikendalikan secara internal tidak menjadi permasalahan dikemudian hari. Mengubah perilaku sesuai dengan tuntutan eksternal adalah solusi yang paling tepat,” tutup Guru Besar ke-3 produk Kampus Inovasi Universitas Widyagama Malang ini. (san/pip/red:rh)

Berita Terbaru UWG