PEGAWAI KANTOR DESA NGIJO LULUS UJIAN SKRIPSI BY DARING

oleh | Apr 6, 2020 | Berita, Kabar Mahasiswa | 0 Komentar

Namanya cukup singkat, Sugiyanto, namun proses perolehan gelar Sarjana Hukum yang secara de fakto sudah disandangnya sejak akhir Maret 2020 kemarin, rupanya cukup panjang. Bapak tiga anak yang mengawali kuliahnya di Kampus Inovasi Universitas Widyagama Malang sejak tahun 2014 ini bahkan sempat merasa khawatir, karena merebaknya covid-19 yang akhirnya menjadi pandemik ini diikuti dengan berbagai pembatasan sosial maupun fisik yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kota Malang, padahal saat itu yang bersangkutan baru saja merampungkan proses penyusunan skripsinya. Tinggal selangkah saja, ujian.

Saat Kaprodi Ilmu Hukum Zulkarnain, SH, MH memutuskan untuk ujian skripsi berbasis daring, pria kelahiran 1971 ini sempat terperangah sesaat. “Makhluk apa lagi ini, Zoom Cloud Meeting….,” pikirnya. Tapi itu tidak berlangsung lama. Keterkejutan ini langsung kalah oleh semangatnya. Warga Permata Regency Desa Ngijo ini kemudian duduk manis, membuka laptop dan mulai mempelajari metode yang sebelumnya bahkan dia tidak mengenalnya sama sekali ini. Kekhawatiran sempat muncul terkait jaringan internet yang menjadi media utama metode ini. “Khawatir koneksinya tidak lancar….,” jelasnya.

Setelah melakukan persiapan, diputuskanlah pelaksanaan ujian pada Hari Senin tanggal 30 Maret 2020, jam 18.00. Sebagaimana layaknya mahasiswa yang akan ujian, malam itu Sugiyanto telah siap di depan laptop, menghadapi empat penguji, ditempat yang berbeda.

Selama 60 menit dengan dua sesi ujian skripsi berjudul Implikasi Yuridis dan Sosiologis Putusan Mahkamah Konstitusi Nomer. 128/PUU-XIll/2015 terhadap Pemilihan Kepala Desa di Kabupaten Malang akhirnya berjalan dengan lancar. “Kendala koneksi internet yang awalnya saya khawatirkan, tidak ada,” kata Sugiyanto penuh kelegaan.

“Alhamdulillah…saya sangat bersyukur. Dalam kondisi pandemik Covid-19, saya dapat menyelesaikan kuliah saya pada waktunya dengan fasilitas ujian berbasis daring yang diberikan oleh kampus ini. Saya adalah peserta kedua ujian pada hari itu,” ungkap Sugiyanto yang penyusunan skripsinya dibimbing oleh Dr. Anwar, SH, MH dan Dr. Sirajuddin, SH, MH dengan penguji Dr. Purnawan D Negara, SH, MH dan Zulkarnain, SH, MH ini.

Kesan lain yang disampaikan oleh pria berkacamata ini adalah: “Biasanya, mahasiswa program doktoral saja yang saat ujian boleh didampingi oleh keluarga. Hari itu saya merasakan nuansa bahagia itu. Ujian skripsi didampingi oleh istri dan ketiga anak saya, saya lakukan di rumah, di ruang kerja saya, di tempat saya membesarkan anak-anak saya. Mereka mengamati dengan seksama dari awal hingga seluruh proses berakhir. Sungguh sebuah pengalaman yang luar biasa bagi saya dan keluarga. Apalagi komentar anak saya, wah ayah kereeennn ujian skripsi cara daring.” Yang tentunya lebih membahagiakan abdi negara kelahiran Magetan ini adalah bahwa proses yang baru saja dilalui ini diakui secara legal oleh kampusnya, Universitas Widyagama Malang. (san/pip/red:rh)

Berita Terbaru UWG