Kuliah tidak harus dilakukan dengan tatap muka. Tatap muka langsungpun tidak harus dilakukan di dalam kelas. Kalau beberapa tahun terakhir ini banyak dosen berkreasi dengan mengadakan outing class, pembelajaran di luar kelas, maka masa pandemik Covid-19 ini memaksa para pengajar, guru maupun dosen, memanfaatkan teknologi komunikasi untuk melanjutkan proses belajar mengajar. Pembelajaran tatap muka tetap dapat dilakukan dengan bantuan media.
Dosen-dosen senior yang dulunya alergi dengan media digital, kini mau tidak mau harus menerapkannya. Tidak ada jalan lain. Lain halnya dengan para dosen yunior, dosen muda yang berkarakter milenial, moment ini adalah moment tepat bagi mereka untuk mengeksplor kemampuannya dan menunjukkan eksistensi diri dan lembaganya.
Di Kampus Inovasi Universitas Widyagama Malang, langkah ini diawali oleh Fakultas Hukum dengan melakukan ujian skripsi berbasis daring pada tanggal 30 Maret 2020 yang telas meluluskan tiga orang mahasiswanya. Gagasan Ketua Program Studi Ilmu Hukum, Zulkarnain, SH, MH ini terekspos di beberapa media sosial karena merupakan prestasi tersendiri bagi fakultas yang dikomandani oleh Dr. Purnawan D Negara, SH, MH ini.
Langkah berikutnya dilakukan oleh Fakultas Ekonomi yang belum lama ini merekrut empat orang dosen baru. Dosen-dosen baru dengan usia yang relatif masih muda ini luar biasa kreatifitasnya. Dipimpin oleh dekan yang juga berusia relatif muda, Dr. Sopanah, SE, MSi, Ak, CA, CMA, Fakultas Ekonomi bersuara lantang di berbagai media sosial bahwa mereka tetap produktif walau harus bekerja dari rumah. Dengan semangat mereka memposting bukti kinerja yang mereka lakukan. “Ini untuk menunjukkan kepada masyarakat luas, bahwa pandemik Covid-19 tidak melemahkan semangat kami untuk terus mencerdaskan generasi muda anak bangsa,” jelas mantan Ketua Program Studi Akuntansi ini beberapa saat setelah penyerahan SK para pejabat struktural akademik seluruh fakultas di lingkungan UWG pada Rabu, 1 April 2020 di Gedung Widya Graha Kampus II. “Dari rumah, kami tetap dapat melakukan proses pembelajaran kepada mahasiswa dengan berbagai media social yang ada. Ada yang melakukan melalui Google Classroom sebagaimana platform yang ditetapkan oleh universitas, tetapi ada juga yang melalui aplikasi Zoom Cloud Meeting. “Kami yang kangen dengan para mahasiswa, sesekali menggunakan metode ini yang bisa dilakukan secara live, meskipun dengan waktu yang terbatas,” imbuhnya. Padahal, jelas Ana, panggilan akrabnya, bukan hanya karena bisa live, alasan utamanya adalah “kangen bengak-bengok di depan kelas”.
Apapun alasan dibalik itu semua, dipostingnya bukti work from home yang dilakukan oleh para dosen Fakultas Ekonomi ini diharapkan berdampak positif terhadap semangat belajar para mahasiswanya. Mereka tidak kehilangan waktu, mereka tidak kehilangan kesempatan, mereka tidak kehilangan hak untuk mendapatkan ilmu dan mereka dapat terus berproses secara natural. Bedanya, untuk sementara ini harus dilakukan dengan media daring. Itu saja. (san/pip/red:rh)
