Banyak cara dapat dilakukan untuk membantu pemerintah mencegah meluasnya penularan covid-19, sekaligus sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama. Meskipun ada himbauan secara resmi dari pemerintah untuk stay at home, namun karena berbagai alasan dan pertimbangan, ada beberapa kelompok masyarakat yang tetap harus beraktifitas di luar rumah, meskipun risiko besar harus dihadapi. Diantara kelompok ini adalah para pelaku transportasi berbasis daring.
Hal kecil namun bermakna besar telah dilakukan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Widyagama Malang (BEM FP UWG). Dengan dipimpin oleh sang ketua Mercy Chrispilia, beberapa anggota BEM yang bermarkas di Kampus III ini turun ke jalan membagikan masker dan vitamin C kepada para driver ojol, yang sebelum wabah ini meluas menjadi sahabat banyak mahasiswa, untuk menjemput dan mengantar mereka pergi dan pulang dari rumah ke kampus.
“Masker untuk mengurangi risiko ketularan dan menularkan virus dan vitamin untuk mendukung stamina mereka,” demikian alasan yang disampaikan Mercy saat ditanya alasan disiapkannya dua barang ini.
“Tahap pertama ini memang belum banyak yang dapat kami sampaikan kepada para driver ojol sahabat kami. Akan ada tahap kedua dari aksi nyata kami untuk berbagi,” imbuh Dilla yang juga terlibat dalam aksi ini.
Apresiasi patut diberikan kepada para mahasiswa yang sebagian besar berasal dari luar Kota Malang ini. Di tengah himpitan kebutuhan untuk bertahan, mereka masih mampu menyisihkan sebagian uang jajan mereka untuk berbagi. “Sebenarnya kami juga ingin berbagai hand sanitizer, yang beberapa waktu lalu mampu diproduksi oleh laboratorium kimia FP UWG. Akan tetapi sejalan dengan makin banyaknya produsen dadakan hand sanitizer, bahan bakunya sulit kami peroleh. Kalau toh ada, harganya melangit. Masker kesehatan yang kemarin-kemarin banyak dijual di apotik maupun toko-toko, saat ini juga sudah mulai langka. Sama dengan bahan baku hand sanitizer, kalau lah ada, harganya melangit. Untuk tahap kedua nanti kami masih melakukan koordinasi dengan teman-teman, apa yang dapat kami lakukan untuk membantu sesame, khususnya kelompok yang terdampak akibat covid-19 ini, tentunya sesuai dengan batas-batas kemampuan kami,” jelas dara mungil ini.
Karena kampus melarang mahasiswa beraktifitas di dalam, maka koordinasipun mereka lakukan secara daring dari rumah masing-masing. (san/pip/red:rh)



