Ini dirasakan oleh Tim Debat Kampus Inovasi Universitas Widyagama Malang. Teknologi komunikasi jarak jauh yang selama setahun lebih harus dilaksanakan, yang nyaris tanpa persiapan yang matang akibat datangnya pandemi Covid-19, menjadi salah satu kendala persiapan yang dilakukan untuk mengikuti Kompetisi Debat Bahasa Antar Mahasiswa 2021 yang dilaksanakan oleh Universitas Islam Lamongan.
Tim yang terdiri dari tiga mahasiswa Fakultas Hukum Angkatan 2019, masing-masing adalah Cholifah Nur Aprilia, Anik Sulistio Rini dan Ardiansyah Hermanto ini hanya memiliki waktu seminggu untuk latihan dengan intensif, itupun tidak dapat dilakukan dengan tatap muka secara utuh karena satu anggota tim sedang melakukan SFH (Studi From Home) dari Kabupaten Bojonegoro. Pengalaman mengikuti lomba tingkat Jawa Timur yang mengusung tema Peran Mahasiswa dalam Membangun Negara di Masa Depan ini membangun tekad Ardiansyah untuk terus memupuk kemampuan adu argumentasinya.
Dibawah mentor Adithya Tri Firmansyah R, SH, dan dikawal ketat oleh Dekan Fakultas Hukum Dr. Purnawan Dwikora Negara, SH, MH, Ardiansyah dan kawan-kawan terus berlatih terutama mengalahkan kendala komunikasi jarak jauh yang harus dilakukan di internal tim. “Tentu ini menjadi kendala, apalagi persiapan kami hanya seminggu. Kekalahan terhormat dengan PTN besar setelah tiga putaran debat pada Sabtu 3 April 2021 kemarin tidak menjadikan kami kecil hati. Kami akan terus berlatih, agar lebih siap menghadapi event serupa di masa yang akan datang,” demikian janji Ardi yang mengaku mengawali kemampuannya beradu argumentasi saat program Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) tahun 2019 lalu.
Dengan tidak bermaksud mencari kambing hitam atas kekalahan timnya, Pupung, demikian Dekan FH UWG ini biasa dipanggil, menyampaikan: “Fairness dan kompetensi penyelenggara perlu ditinjau kembali agar derajat kualitas kampus penyelenggara dapat dibangun dan dipertahankan. Untuk Ardiansyah dan kawan-kawan, saya berharap dapat terus berlatih. FH UWG pernah memiliki tim debat yang hebat dan ini akan terus dipertahankan dengan melahirkan generasi selanjutya.”
Disamping debat dalam Bahasa Indonesia, penyelenggara juga melombakan debat dalam Bahasa Inggris dan FH UWG pun telah menyiapkan timnya yang akan beradu minggu depan. (san/pip/red:rh)



