BEDAH BUKU: KOLABORASI DEKAN FP UWG DENGAN DEKAN FP UNEJ

oleh | Feb 12, 2022 | Berita, Kegiatan | 0 Komentar

Salah satu out come dari pelaksanaan tri darma perguruan tinggi bagi para dosen adalah buku, baik itu buku ajar, referensi atau monograf. Ini dimaksudkan agar hasil dari kegiatan penelitian dan atau pengabdian kepada masyarakat oleh para dosen tidak hanya berhenti di rak buku di perpustakaan saja, tetapi dapat segera diintroduksikan kepada masyarakat lewat buku yang diedarkan secara luas oleh penerbit komersial.
Membuat dan menyusun buku memerlukan ketrampilan tersendiri. Masing-masing penerbit memiliki gaya selingkung penyusunan buku. Sebelum diedarkan secara luas kepada masyarakat, seringkali penerbit melakukan kegiatan yang diberi titel “Bedah Buku” dengan tujuan mendapatkan respon dari masyarakat luas.
Hari ini, Sabtu 12 Februari 2022, Dekan Fakultas Pertanian Kampus Inovasi Universitas Widyagama Malang Dr. Ir. Darmadji, MP mendapat kehormatan untuk membedah buku karya bersama Prof. Ir. Soetriono, MP dan kawan-kawan atas hasil penelitian yang telah dilakukan selama beberapa tahun. Salah satu anggota peneliti yang kemudian namanya juga tercantum dalam buku tersebut adalah Dr. Ir. SRDm Rita Hanafie, MP, dosen program Studi Agribisnis FP UWG, sang pewarta.
Komoditas Kedelai: Sentra Agroindustri dan Model Pengembangan Teknologi di Jawa Timur. Demikian judul buku yang diterbitkan oleh Intimedia, Kelompok Intrans Publishing tersebut. Acara berkonsep INtalk ini digelar dengan moderator Andung Eko Wijayanto, Editor Inteligensia Media dari Kelompok Intrans Publishing.

Sesi pertama, Soetriono, mewakili seluruh penyusun, menyampaikan secara singkat isi buku. “Secara garis besar simpulan yang dapat kami sampaikan dari isi buku ini adalah bahwa kedelai sebagai bahan baku agroindustri sangat dibutuhkan oleh masyarakat, akan tetapi sisi produksinya masih perlu mendapatkan perhatian. Melalu penelitian yang panjang, kami merekomendasikan kepada pemerintah untuk mengambil strategi kebijakan pemenuhannya antara lain dengan melakukan peningkatan produksi melalui peningkatan areal panen, produktivitas dan mutu, kebijakan pengadaan sarana produksi, serta pemasaran. Disamping itu ekstensifikasi, intensifikasi, peningkatan nilai tambah dan pemasaran, serta program terobosan pembelian kedelai oleh pemerintah untuk meningkatkan gairah petani kedelai”.
Sesi kedua, Darmadji mengupas habis buku tersebut, tidak hanya secara makro, bahkan melakukan koreksi halaman demi halaman. Sangat detil. “Di beberapa halaman dijumpai pengulangan kata yang mestinya tidak harus dilakukan. Beberapa gambar pendukung pernyataan tidak disertai dengan penjelasan analisis yang lebih detil agar pembaca dapat lebih memahami dengan komprehensif.”
Setelah panjang lebar Darmadji mengulas, Andung memberikan kesempatan kepada peserta kegiatan yang dilakukan secara daring melalui platform Zoom Meeting tersebut. Ada tiga peserta yang diberikan kesempatan menyampaikan umpan baliknya secara langsung, salah satunya adalah Joni Murti Mulyo Aji. Joni menyampaikan pendapatnya tentang bagaimana mengangkat kedelai hitam Malika yang selama ini baru dipakai sebagai bahan baku agroindustri kecap.
Disamping kesempatan berdialog secara langsung melalui zoom meeting, diskusi juga cukup ramai di chat room, terutama yang menanyakan dimana peserta dapat memperoleh buku tersebut. Intrans menjanjikan akan memberikan potongan harga 25% dari harga yang telah dipublish kepada para peserta. “Bila membeli 10 expl, kami akan memberikan potongan harga 50%,” demikian antara lain yang tertulis di chat room.
Pada clossing statement yang disampaikan Soetriono, disampaikan bahwa semua masukan yang telah diberikan oleh Darmadji akan menjadi perhatian pada penerbitan edisi kedua buku kategori Pertanian ber-ISBN 978-623-6813-08-9 tersebut. (rh)

 

Berita Terbaru UWG