Ini inti sambutan Wakil Rektor I Kampus Inovasi Universitas Widyagama Malang Prof. Dr. Ir. Sukamto, MS pada acara pembukaan Workshop Proposal Pengabdian Kepada Masyarakat pada Sabtu 4 Mei 2019 di Ruang Sidang Rektorat Kampus ll UWG. “Jangan terlena dengan kegiatan pendidikan dan pengajaran saja, tetapi semua unsur tri dharma perguruan tinggi harus dilakukan, dengan dana hibah Kemenristekdikti, hibah institusi maupun dana mandiri. Dan, semua kegiatan tersebut harus berbasis kompetensi masing-masing dosen,” demikian tekan Sukamto.
Kegiatan yang merupakan sesi kedua setelah sesi pertama seminggu sebelumnya, diikuti oleh 27 peserta yang terdiri dari dosen dari keempat fakultas di lingkungan UWG yang sudah pernah mendapatkan hibah mono tahun tetapi belum pernah mendapatkan hibah skema multitahun.
Mendatangkan narasumber Dr. Ir. Adi Sutanto, MP, acara berlangsung dengan sangat dinamis. “Prinsip dasar kegiatan pengabdian kepada masyarakat saat ini cukup berat. Beberapa yang dapat saya catat antara lain berbasis riset, kewilayahan, hilirisasi, tantangan kebutuhan masyarakat, bermitra, multidisiplin ilmu, pemberdayaan masyarakat, terstruktur, berkelanjutan, bermakna dan tuntas. Semua prinsip ini akan langsung terlihat pada analisis situasi yang harus disampaikan mengawali usulan yang diajukan,” demikian antara lain penjelasan Adi, yang juga dosen di PTS di Kota Malang dan salah satu penggagas Komunitas Flipmas Legowo.
Selanjutnya Adi Sutanto menjelaskan dengan gamblang tentang Panduan Program Pengabdian kepada Masyarakat edisi XIl versi Kemenristekdikti.
Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat LPPM UWG Ir. Elik Murni NN, MP menjelaskan bahwa workshop ini ditujukan untuk menambah wawasan dosen di lingkungan UWG akan proposal pengabdian kepada masyarakat multitahun. Paling tidak untuk memenuhi ketentuan administrasi yang sekarang menjadi pintu utama penerimaan proposal dengan hibah Kemenristekdikti. (san/pip/red:rh)



