PENELITI INDONESIA BERPELUANG LAKUKAN PENELITIAN KEUANGAN MIKRO ISLAM

oleh | Apr 27, 2019 | Berita | 0 Komentar

Fakultas Ekonomi Kampus Inovasi Universitas Widyagama Malang menggandeng Forum Dosen Ekonomi Bisnis (FORDEBI) dan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) menyelenggarakan seminar dengan tema Challenges Facing Islamic Micro-finance Accounting in Achieving Universe Prosperity in Discruptive Era. Acara yang digelar pada Sabtu 27 April 2019 di Auditorium Kampus 3 Universitas Widyagama Malang ini dihadiri oleh 150 peserta yang terdiri dari dosen dan mahasiswa program studi Akuntansi Universitas Widyagama serta peserta umum.

Tujuan dari pertemuan ilmiah ini adalah menyiapkan mahasiswa untuk menghadapi perubahan dalam akuntansi Islam, khususnya di bidang keuangan mikro. Pembicara yang dihadirkan pada kegiatan ini adalah Dr. Ali Djamhuri, dosen Universitas Brawijaya Malang dan Dr. Siti Nabiha Abdul Khalid, dosen Universiti Sains Malaysia.

Setelah prakata dari Kaprodi Akuntansi FE UWG, Dr. Ana Sopanah, SE, MSi, Ak, CA, CMA, CIBA yang juga Humas IAI Komisariat Malang Raya, acara dibuka secara resmi oleh Dekan Fakultas Ekonomi Dr. H. Sodik SE.

Acara presentasi diawali dengan penandatanganan MoU antara Fakultas Ekonomi UWG dengan FORDEBI. Kerjasama dimaksud adalah berkaitan dengan pelaksanaan tridarma perguruan tinggi.

Pembicara pertama, Dr. Ali Djamhuri, menyampaikan tentang pentingnya penyeimbangan penerimaan (acceptability), legalisme, dan orientasi etis pada praktik akuntansi Islam. Ali juga menyatakan bahwa sejak awal akuntansi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Islam. Dengan demikian, maka praktik akuntansi Islam saat ini yang masih sering bercampur dengan akuntansi konvensional harus dibenahi agar benar-benar mencerminkan nilai Islam yang sesungguhnya. Dosen UB ini juga mengajak audiens untuk memandang akuntansi Islam sebagai suatu kesatuan yang utuh (holistik). “Akuntansi tidak hanya sebatas angka sebab akuntansi adalah tindakan penyampaian informasi yang bertanggung jawab mulai hulu hingga hilir,” demikian tegasnya.

Paparan materi Dr. Siti Nabiha Abdul Khalid pada kesempatan berikutnya banyak menguraikan permasalahan akuntansi Islam di bidang keuangan mikro. “Peneliti Indonesia memiliki peluang yang besar untuk melakukan penelitian tentang keuangan mikro Islam mengingat jumlah populasi penduduk Muslim dan jumlah institusi keuangan Islam di Indonesia yang besar,” demikian Nabiha memberikan semangat. Siti Nabiha juga menekankan bahwa akuntansi sebaiknya tidak hanya digunakan untuk mengukur kinerja finansial, melainkan juga kinerja sosial. Hal tersebut sesuai dengan tujuan pendirian lembaga keuangan mikro Islam yaitu untuk mensejahterakan umat.

Sesi paling menarik adalah sesi tanya jawab dimana audiens dan pembicara mendiskusikan beragam masalah mulai dari cerminan aspek spiritual Islam pada lembaga keuangan syariah, penyusunan kurikulum pembelajaran akuntansi sesuai ketentuan Islam, pembuatan terobosan untuk menterjemahkan prinsip Islam ke dalam akuntansi, hingga perbandingan implementasi akuntansi Islam di Indonesia dan Malaysia. (san/pip/red:rh)

 

Berita Terbaru UWG