(UWG, 24/8/2017). Berawal dari kunjungan alumni ke kampus yang berkeluh kesah tentang ketidakmampuannya memenuhi permintaan pasar dupa, Dra. Wahju Wulandari, MM tergerak untuk melakukan kegiatan pengabdian masyarakat. Melalui diskusi dengan masyarakat Desa Dalisodo yang mayoritas adalah pelaku usaha dupa, akhirnya dibuatlah mesin goyang dupa semi otomatis dan mesin pembuat dupa otomatis.
Kegiatan ini terlaksana atas hibah Kemenristek Dikti untuk tahun pelaksanaan 2017. Disamping sebagai upaya efisiensi proses produksi, kedua teknologi inovasi arahan Sekretaris LPPM UWG ini juga dapat meningkatkan kualitas produk dupa di Kecamatan Wagir Kabupaten Malang.
Antusiasme masyarakat jelas terlihat karena sejak diaplikasikannya teknologi tersebut, terdapat peningkatan produk yang luar biasa secara kuantitas dan kualitas. “Sebelumnya saya hanya bisa memproduksi maksimal 50 kg dupa per hari. Â Dengan mesin ini, Â saya mampu membuat 110 kg/hari. Kualitasnya lebih halus dan lebih seragam, ” ujar Drs. Zainal Arifin, wakil penerima paket teknologi tepat guna (TTG) tersebut dengan kegembiraan yang tidak bisa ditutupi.
“Kami berharap, mesin ini kemudian dimodifikasi sedemikian rupa oleh pelaku industri dupa yang berjumlah lebih dari 20 unit dan merupakan salah satu produk unggulan di Kabupaten Malang. Dengan modifikasi ini, kami berharap harga teknologi ini menjadi lebih murah dan seluruh pelaku industri dupa dapat memilikinya. Harapan lebih lanjut, pasar dupa dari Kecamatan Wagir ini  semakin meluas, ” tambah Dr. Sodik,  SE, MSi, anggota pelaksana yang juga adalah Dekan Fakultas Ekonomi UWG (san/pip/red:rh).



