Inisiatif berbagi tidak selamanya datang dari sisi internal. Manakala ini datang karena pihak eksternal, tidak akan mengurangi kemanfaatannya, asalkan kesempatan ini disikapi dengan sikap positif.
Bencana yang menimpa Kota Batu dan Kabupaten Malang beberapa waktu yang lalu menantang kepedulian seluruh mahasiswa Kampus Inovasi Universitas Widyagama Malang. Secara serentak melalui beberapa kelompok, mereka mengajak seluruh sivitas akademika UWG untuk peduli sesama dengan menyisihkan sebagian rejekinya untuk disumbangkan ke lokasi bencana.
Tercatat Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dibawah komando Catur, Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Pertanian langsung dibawah sang ketua Mercy Aprillia dan Korps Suka Relawan UWG dipimpin oleh Putri Toyibatun. Dalam waktu bersamaan dengan posko yang berbeda ketiga organisasi mahasiswa ini mengajak seluruh komponen UWG yang dapat mereka temui untuk peduli sesama.
Dengan bekal kotak besar bekas wadah air mineral mereka berkeliling kampus ll dan kampus lll untuk menggelitik sisi kemanusiaan siapa saja yang mereka temui dalam aksi Galang Dana Tanggap Bencana. “Mungkin hasil yang kami dapat dari para mahasiswa khususnya selama dua hari ini masih jauh dari kebutuhan para korban bencana di Batu dan Kabupaten Malang, akan tetapi kami tidak pernah merasa kecil hati akan hal ini. Inilah bagian dari kepedulian kami kepada saudara-saudara kami yang mendapat musibah. Kami berharap, apa yang telah kami bawa dapat sedikit mengurangi beban mereka dan meningkatkan rasa empati diantara kami,” demikian harap Mercy, dara mungil yang energik ini.
Dana yang terkumpul kemudian diwujudkan menjadi beberapa barang kebutuhan utama para korban sebagaimana yang telah diumumkan oleh para penanggungawab masing-masing wilayah. “Ada rasa syukur yang tak mampu saya lukiskan atas segala nikmat dari Sang Maha Kuasa, diantaranya bahwa kami masih memiliki rasa peduli terhadap sesama. Semoga rasa ini tetap terpelihara dalam diri kami masing-masing yang membuat kami merasa senasib sepenanggungan dalam wadah Negara Republik Indonesia ini,” demikian Catur berujar. (san/pip/red:rh)



