Hari pertama kunjungan HMJA FE Kampus Inovasi UWG ke ibukota, Senin 9 Desember 2019 diisi dengan kunjungan ke kantor TICMI Indonesia yang ada di Bursa Efek Indonesia. TICMI (The Indonesia Capital Market Institute) adalah sebuah lembaga pendidikan dan pelatihan profesi pasar modal yang didirikan oleh Perhimpunan Pendidikan Pasar Modal Indonesia (P3MI), yang menyelenggarakan ujian sertifikasi prpfesi pasar modal di Indonesia. Di kantor yang berlokasi di Kawasan Niaga Sudirman, Jalan Jenderal Sudirman 52-53, Senayan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan ini rombongan HMJA FE UWG disambut sangat hangat Marketing TICMI, Irwansyah.
Menurut Irwansyah, TICMI merupakan anak perusahaan Bursa Efek Indonesia dan sudah mensertifikasi sekitar 114 perusahaan, diantaranya KPPI (Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia), KSEI (Kustodian Sentral Efek Indonesia), dan BEI (Bursa Efek Indonesia).
Sebelum ke Kantor TICMI, rombongan HMJA diarahkan melihat ikon patung Banteng Wulung yang telah diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo tanggal 13 Agustus 2017 dan diteruskan ke Museum Galeri Bursa Efek. Di galeri ini Irwansyah menyampaikan banyak hal terkait saham dan sejarah bagaimana orang jika ingin membeli saham pada zaman dulu. “Pembelian saham saat ini sudah sangat maju, yakni menggunakan gadget. Dahulu pembelian saham masih sangat tradisional. Metode transaksi pertama dikenal dengan prospektus, yaitu gabungan antara profil perusahaan dan laporan tahunan yang menjadikannya sebuah dokumen resmi yang digunakan oleh suatu perusahaan. Metode kedua memakai teropong untuk melihat saham, dan metode ketiga dengan menggunakan sertifikat saham yang saat ini diibaratkan sebagai SID (Sistem Informasi Debitur). SID merupakan KTP-nya investor,” jelas Irwansyah.
HMJA berkesempatan langsung mengikuti pembukaan serentak pasar saham pada pukul 09.00 yang dilakukan secara rutin. Menariknya, peserta juga ikut menyaksaksikan pembukaan penawaran harga saham perdana atau Initial Public Offering (IPO). Merupakan kebanggaan tersendiri bagi rombongan HMJA karena ini tidak terjadi setiap hari atau bahkan jarang. Pembukaan IPO didahului dengan sambutan Direktur BEI dan Direktur Social Media Influencer.
Penjelasan tentang seluk-beluk bursa dan mekanisme transaksi perdagangan saham dan obligasi yang disampaikan pihak TICMI disambut antusias oleh pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh para mahasiswa. Bagaimana perdagangan saham, obligasi, serta strategi untuk mendapatkan keuntungan dengan berpartisipasi pada perdagangan di Bursa Efek menjadi bagian dari keingintahuan peserta, bukan hanya para mahasiswa, tetapi juga dosen pendamping. Pertanyaan juga berkembang pada cara perusahaan menerapkan network marketing untuk menjadi anggota BEI, cara berinvestasi saham, sampai nilai deposit minimal yang dibutuhkan untuk memulai investasi di BEI, dan tipe-tipe investasi.
Dari berbagai pertanyaan yang diajukan, kelihatannya sebagian besar mahasiswa yang ikut tergerak untuk menjadi investor aktif di Pasar Modal kelak di masa depan.
Kaprodi Akuntansi FE UWG Dr. Ana Sopanah berharap dari Study Excursion di BEI ini para mahasiswa dapat lebih memahami apa dan bagaimana bekerjanya Pasar Saham (Capital Market) di lndonesia serta mengikuti perkembangannya yang sangat pesat di era milenial ini. (san/pip/red:ana)




