INTAN: MAHASISWA PERTAMA LULUS UJIAN SKRIPSI BERBASIS DARING

by | Mar 29, 2020 | Berita, Kabar Mahasiswa | 0 comments

Saat Bulan Februari 2020 Kaprodi Ilmu Hukum Kampus Inovasi Universitas Widyagama Malang, Zulkarnain, SH, MH memutuskan jadual ujian skripsi pada Sabtu tanggal 28 Maret 2020, Intan Rizqi Kartikasari segera mempersiapkan segala sesuatunya dengan rapi. Diulanginya lagi meneliti hasil penelitian yang sudah disetujui oleh para pembimbingnya, Dr. Fatkhurohman, SH, MH dan Dr. Purnawan D Negara, SH, MH, lembar demi lembar sampai diyakini bahwa semuanya sudah siap.
Bak penggalan lagu Titik Puspa: berita menggelegar aku terima….. Saat terbitnya Surat Edaran Rektor UWG Dr. Agus Tugas Sudjianto, ST, MT yang antara lain berisi bahwa mahasiswa diharuskan belajar dari rumah terhitung sejak tanggal 16 Maret 2020, yang sama artinya dengan mahasiswa tidak boleh ada aktifitas di kampus, apalagi kemudian disusul dengan Surat Edaran resmi pemerintah melalui BNPB bahwa masa darurat Covi-19 diperpanjang sampai dengan 29 Mei 2020, bagi Intan, dunia serasa berhenti berputar. “Bagaimana tidak…..tinggal selangkah….,” begitu gadis kelahiran September 1997 ini mulai bercerita.

Namun apa yang menjadi kekhawatirannya pupus langsung manakala sang kaprodi memutuskan dipakainya metode daring untuk pelaksanaan ujian skripsinya. “Saya menjadi semangat Kembali…,” lanjutnya. Zulkarnain, yang saat ini sedang menyelesaikan studi S3 nya memang dosen kreatif. Jauh sebelum pandemik Covid-19 merebak dan pembelajaran berbasis daring diputuskan oleh pemerintah yang kemudian diikuti juga oleh kampus yang berlokasi di Jalan Borobudur nomer 35 Malang ini, dosen muda ini sudah beberapa kali menerapkan Zoom Cloud Meeting sebagai salah satu media pembelajaran untuk mata kuliah yang diampunya. Jadi manakala Rektor UWG Dr. Agus Tugas Sudjianto, ST, MT memutuskan pemberlakukan pembelajaran berbasis daring, Zulkarnain menyikapinya dengan santai dan dengan persetujuan Dekan FH Dr. Purnawan D Negara, SH, MH, metode ini ditetapkan sebagai media pelaksanaan ujian skripsi para mahasiswa yang memang sudah dijadual untuk melaksanakan ujian. “Pandemik Covid-19 dengan berbagai kebijakan yang diambil oleh pemerintah dan universitas tidak boleh merugikan mahasiswa, utamanya bagi mereka yang sudah waktunya melakukan ujian skripsi,” ini dasar pertimbangannya.
“Lega sekali mendengar berita ini,” ungkap gadis yang berkegiatan tetap di daerah Sawojajar Kota Malang ini. Saat pelaksanaan, “Demam panggung dapat diredam. Saya ujian di dalam kamar, biar lebih focus. Jam 14.00 selama satu jam dengan dua sesi,” tambah Arema yang mulai bergabung dengan FH UWG pada tahun 2016 ini. Dengan menggunakan atribut lengkap mahasiswa UWG, skripsi berjudul  Perlindungan Hukum terhadap Ganti Rugi Hak Keperdataan Demonstran Mahasiswa yang Menjadi Korban dalam Gelar Aksi Menolak Revisi UU KPK ini diujikan di hadapan empat orang tim penguji yaitu Dr. Fatkhurohman, SH, MH dan Dr. Purnawan D Negara, SH, MH, Dr. Lukman Hakim, SH, MH dan Zulkarnain, SH, MH. “Intan adalah mahasiswa pertama di kampus ini yang ujian skripsinya dilaksanakan berbasis daring.  Mungkin juga ini adalah yang pertama di Kota Malang, di Jatim bahkan di Indonesia,” ujar Zulkarnain bangga.
“Pada proses ujian kemarin, secara daring saya tetap dapat menjelaskan hasil penelitian saya, para penguji secara bergiliran memberikan pertanyaan dan masukan dan secara langsung juga dapat saja jawab semua pertanyaan yang diajukan,” jelas dara manis ini dengan keceriaan yang tak dapat disembunyikan. “Alhamdulillah semua proses sudah saya lalui. Senang tetap dapat diberikan keberkahan ditengah bencana, masih diberikan jalan untuk menyelesaikan kuliah dan bisa lulus ditengah musibah,” tambahnya. (san/pip/red:rh)

Berita Terbaru UWG