TAKJIL PEDULI COVID-19 DARI YPPIWM

by | Apr 24, 2020 | Berita, Kegiatan | 0 comments

Menyikapi rekomendasi World Health Organization (WHO) yang menetapkan bahwa Corona Virus Desease (Covid-19) sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia (KKMMD) atau Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) dan pandemi global, YPPI Widyagama mengadakan koordinasi dengan empat lembaga pendidikan yang ada dibawah naungannya. Salah satu keputusan yang disepakati adalah tetap ditutupnya Masjid Al Farabi, masjid kampus yang berlokasi di Kampus III Jalan Taman Borobudur Indah Malang.
“Al Farabi adalah masjid kampus. Sepanjang pembelajaran sistem daring tetap diwajibkan bagi mahasiswa dan kebijakan social distancing dan physical distancing belum dicabut oleh pemerintah, maka Al Farabi juga ditutup untuk umum. Semua aktifitas harus ditunda, termasuk aktifitas shalat berjamaah yang biasanya dilakukan,” demikian Ketua YPPI Widyagama Malang Prof. HA Mukthie Fadjar, SH, MSi membuka koordinasi pada Sabtu 18 April 2020 di Aula Lantai IV Kampus II UWG.
Ditutupnya aktifitas masjid kampus ini membawa konsekuensi pada kegiatan penyediaan takjil sebagaimana biasa dilakukan saat Bulan Ramadhan. “Takjil Peduli Covid-19” dipilih sebagai aksi pengganti rutinitas tahunan ini. “Kalau biasanya kami menyediakan takjil untuk para jamaah sebanyak 60 pax nasi, tahun ini kami akan menyiapkan 120 pax nasi untuk masyarakat umum, setiap hari selama Bulan Ramadhan, dimulai Jumat 24 April 2020. Siapapun boleh menikmatinya. Dua posko kami tetapkan yaitu di depan Kampus II UWG dan di depan Gedung SMA/SMK Widyagama,” demikian penjelasan Ir. Riman, MT, takmir Masjid Al Farabi.


Lebih lanjut dosen Fakultas Teknik ini menyampaikan bahwa takjil ini akan disiapkan oleh para pengurus YPPI Widyagama Malang dan para dosen, guru dan karyawan empat lembaga pendidikan dibawah naungannya, yaitu Universitas Widyagama Malang, Stikes Widyagama Husada, SMA Widyagama dan SMK Widyagama. “Kami berharap apa yang kami lakukan ini dapat sedikit meringankan beban masyarakat yang terdampak secara ekonomi akibat merebaknya Covid-19 ini,” tambah Riman.
Untuk menghindari kemungkinan terjadinya kerumunan saat masyarakat menyambut aksi sosial ini, Riman sudah merancang teknis penyediaannya sedemikian rupa sehingga para penikmat yang target terbesarnya adalah masyarakat yang melewati Jalan Borobudur dengan mengendarai moda transportasi roda dua, tidak kesulitan untuk mengambilnya. “Cukup dengan memperlambat laju sepeda motornya, masyarakat dapat mengambil nasi yang kami siapkan. Akan dikemas sedemikian rupa hingga tidak merepotkan saat mengambil dan membawanya,” demikian Riman mengakhiri penjelasannya. (san/pip/red:rh

Berita Terbaru UWG