Malang – Fakultas Hukum Universitas Widyagama Malang (UWG) bekerja sama dengan Ecological Observation and Wetlands Conversation (Ecoton) selenggarakan kampanye dan pameran lingkungan hidup pada Selasa (22/03/2022).
Dekan Fakultas Hukum, Dr Purnawan SH MH dalam sambutannya memaparkan bahwa pameran yang ditampilkan dalam kegiatan ini berisi informasi-informasi tentang lingkungan hidup.
“Cita-citanya kegiatan ini untuk memindahkan kelas,” ujarnya.
Wakil Rektor 1 UWG, Dr Ir Fachrudin MT, menambahkan dalam sambutannya bahwa Indonesia mendapatkan peringkat kedua penyumbang sampah di dunia.
“Harapan dari kegiatan ini, semoga akan muncul alternatif-alternatif solusi serta kebijakan kepada pihak-pihak yang terkait dengan plastik,” ujarnya dalam sambutannya, sekaligus membuka kegiatan ini.
Ketua BEM FH, Revolver Langit Akbar memaparkan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu dari rentetan kegiatan Diesnatalis UWG yang ke 51.
“Kegiatan ini juga untuk memperingati hari air nasional pada tanggal 22 Maret, serta mengingatkan kepada masyarakat untuk mengurangi penggunaan sampah plastik,” ujarnya.
Kegiatan selain fotografi, juga survey ke lapangan (sumber-sumber) yang rawan pencemaran dan melakukan advokasi serta penyuluhan kepada siswa SD, SMP, dan SMA.
“Disini kami membuat lorong botol plastik yang diambil dari sungai berantas yang berjumlah kurang lebih 3000 botol, yang dihasilkan satu orang selama dua tahun,”
Botol-botol itu sebagai bentuk edukasi kepada masyarakat, bahwa penting untuk membatasi penggunaan sampah plastik agar tidak terlalu banyak mencemari lingkungan.
Ketua Pelaksana, Dio Aji Saputra memaparkan bahwa peserta dalam kegiatan ini berjumlah 37 dari siswa SMA/SMK.
“Pendaftaran dibuka pada tanggal 2 hingga 10 Maret gelombang satunya, lalu diperpanjang hingga 14 Maret,” ujar mahasiswa Fakultas Hukum ini.
Lebih lanjut, ia juga memaparkan pemenang juara 1 dari SMK Adi Husada Malang, juara 2 dari SMK Adi Husada Malang, dan juara 3 dari SMK Mahardika Karangploso.
“Pengunjung juga bisa mengisi pohon harapan, nanti keluhan apa di Kota Malang bisa disampaikan dan nantinya akan kita kaji. Lalu akan kami kaji dan dibuatkan artikel,” paparnya. (FIN)
