(UWG, 6/5/2023). Lantunan lagu religi “Rahmatun Lil ‘Alameen” yang dipopulerkan Maher Zain sayup-sayup terdengar dari Hall Widyagraha, Kampus 2 Universitas Widyagama Malang. Di momen tersebut, untuk mempererat jalinan silaturahmi keluarga besar Yayasan Pembina Pendidikan Indonesia Widyagama Malang (YPPI-WM), bertempat di Hall Widyagraha Kampus 2 Universitas Widyagama, Jalan Borobudur, Malang digelar Halal bi Halal yang dihadiri Ketua dan Pengurus Yayasan, para pimpinan satuan pendidikan YPPI-WM, serta para dosen dan karyawan di lingkungan yayasan itu, Sabtu (06/05/2023).
Mengawali sambutan selaku Ketua STIKES Widyagama Husada sekaligus Ketua Penyelenggara Halal Bihalal, dr. Rudy Joegijantoro, MMRS, menyuntikkan semangat perubahan pada hadirin. “Memaafkan bukan berarti membenarkan yang salah dan menyalahkan yang sudah benar,” ujar beliau memotivasi.
Menjadi semakin hidup dan semarak gelaran halal bihalal ketika Ketua YPPI-WM, Prof. Abdul Mukthie Fadjar, S.H., M.S., memaparkan beberapa hal yang cukup fundamental dan memiliki nilai dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Mantan Hakim Mahkamah Konstitusi RI tersebut mengingatkan hadirin bahwa YPPI-WM telah berdiri melebihi setengah abad. Keluarga besar yayasan harus menjaga eksistensi dengan menjalankan Tri Darma Perguruan Tinggi dan kurikulum nasional secara netral, independen dan toleran sesuai semangat kebangsaan, apalagi saat ini masuk pada tahun politik.
Salah satu bentuk komitmen itu adalah partisipasi program-program Kampus Merdeka dan Kurikulum Merdeka, yang merangsang para peserta didik untuk belajar di luar kelas dan memperkaya kompetensi dan sebagai wadah mengasah kemampuan hard skill maupun non teknis (soft skill).
Gelaran Halal Bihalal 1444 H/2023 M ini diwarnai dengan penampilan nasyid dan lagu religi oleh homeband Stikes Widyagama Husada serta mata acara pelepasan calon haji dosen dan para karyawan Universitas Widyagama Malang (UWG). Suasana pun menjadi haru tatkala bacaan talbiyah mengiringi para pimpinan Yayasan dan Universitas menyematkan secara simbolis perlengkapan haji kepada Dr. Anwar Cengkeng, SH., MH. dan istri, Dian Candra Dewi, SE, MM, serta ‪Ir. Elik Murni Ningtias Ningsih, MP.
Dr. KH. Nurbani Yusuf, M.Si, dosen Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini, pada tausiahnya menitikberatkan nilai-nilai kehidupan yang hakiki, bahwa Ihsan memberikan makna bahwa kita membalas kejahatan dengan kebaikan yang lebih. Dengan kita melakukan silaturahmi, kita tidak hanya membalas kebaikan dengan kebaikan, tapi juga membalas kejahatan dengan kebaikan, utamanya jika kita mengunjungi orang yang sudah memutus tali silaturahmi.
“Orang yang berdosa berpuluh tahun pun akan diampuni begitu dia bertaubat. Oleh karena itu, jangan kita suka mengumbar dosa atau khilaf orang lain, karena dosa terbesar setelah syirik adalah ghibah”, ungkap Dosen mantan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Batu ini.
Masih kata mantan Pimpinan MUI Kota Batu ini, sebetulnya kita ini diberikan dua pilihan karena hakikatnya lebih mudah untuk masuk surga dari pada masuk neraka, karena tiap-tiap perbuatan baik dengan nama Allah akan diganjar dengan pahala. (san/pip*Farah/nk)



