Malang, 3 Juni 2024 – Fakultas Hukum Universitas Widyagama Malang (FH UWG) melaksanakan Ujian Tengah Semester (UTS) dengan cara yang tidak biasa. Mahasiswa Hukum Lingkungan Kelas Reguler B (Karyawan dan RPL) mengikuti kuliah sekaligus ujian di luar kelas dengan kegiatan susur sungai di Sungai Bajul Mati. Kegiatan ini melibatkan partisipasi warga desa dampingan sebagai bagian dari proses pembelajaran.
Dr. Purnawan Dwikora Negara, SH.MH., dosen pengampu mata kuliah Hukum Lingkungan, menjelaskan bahwa metode ini dirancang untuk memberikan pengalaman praktis langsung kepada mahasiswa. “Melalui susur sungai, mahasiswa dapat melihat langsung fakta-fakta hukum lingkungan yang ada di lapangan, sehingga mereka tidak hanya belajar secara teori tetapi juga memahami aplikasinya secara nyata,” ujarnya.
Kegiatan ini juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk melihat perkembangan mangrove yang telah mereka tanam hampir setahun yang lalu. Mangrove tersebut kini telah tumbuh setinggi pinggang dan mengalami suksesi, dengan akar yang semakin kuat. “Ini merupakan contoh nyata dari bagaimana upaya rehabilitasi lingkungan dapat memberikan dampak positif dan berkelanjutan,” tambah Dr. Purnawan.
Sepanjang penyusuran sungai, mahasiswa diberikan penjelasan mengenai berbagai masalah hukum lingkungan yang mereka temui. Pada akhir perjalanan, mereka mengerjakan soal kasus yang ditemui selama susur sungai. Meskipun dalam bentuk kegiatan lapangan, sesi ini merupakan bagian dari UTS yang tertunda beberapa kali. Kegiatan ini bisa dilaksanakan karena sudah ada kerjasama dengan Komunitas Tegalsari Maritim (KTM) desa Sidodadi, mereka memfasilitasi kegiatan susur sungai dan tanam mangrov.
UTS on the Spot ini diakhiri di bawah jembatan Pantai Ungapan, Kabupaten Malang. Di sini, mahasiswa dengan serius menggarap soal-soal ujian yang disusun berdasarkan temuan sepanjang alur lintasan sungai. Metode ini diharapkan mampu meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap hukum lingkungan dan memberikan pengalaman belajar yang lebih mendalam.
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari mahasiswa dan warga desa yang terlibat. “Ini adalah pengalaman yang sangat berharga. Kami bisa belajar langsung di lapangan dan melihat dampak nyata dari teori yang kami pelajari di kelas,” kata salah satu mahasiswa.
Dengan metode pembelajaran inovatif seperti ini, Fakultas Hukum Universitas Widyagama Malang berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dan memberikan pengalaman belajar yang holistik bagi para mahasiswanya.(san/pip)
