Bukan main! Itu komentar yang patut dilontarkan untuk Tim Taekwondo Kampus Inovasi Universitas Widyagama Malang yang Kamis 9 Januari 2020 dilepas oleh Rektor UWG Dr. Agus Tugas Sudjianto, ST, MT untuk mengasah taring pada Instiper Taekwondo Championship ke-2 di Yogyakarta.
Tim kecil beranggotakan 5 orang, dimana dua diantaranya merangkap sebagai official, coach dan asisten coach ini, memang patut diperhitungkan oleh para lawannya. Semangatnya mengukur hasil latihan melalui kejuaraan-kejuaraan terus terpelihara. Tahun 2019, empat event diikuti, dan pada tiap event selalu pulang membawa medali untuk almamaternya.
Awal tahun 2020, tiga medali dipersembahkan oleh pahlawan olahraga UWG dari kejuaraan berkategori nasional yang digelar pada 10-12 Januari 2020 ini. Mereka adalah Muhammad Syarif Bija’ (FP) yang meraih medali emas pada kelas Under 54 kg, Joao Marchal Ximenes (FT) meraih medali perak pada kelas Under 58 kg A dan Angelo Emanuel Flavio Seac (alumni S1 dan S2 FH) meraih medali perunggu pada kelas Under 58 kg B. Semuanya untuk nomer Kyorugi.
“Ini adalah hasil maksimal yang dapat kami persembahkan kali ini. Sepulang dari event ini, kami akan langsung berlatih kembali untuk persiapan Rektor Cup UNESA bulan Februari 2020 di Surabaya, tentunya setelah kami menyelesaikan tugas utama yang sempat kami tinggalkan kemarin,” jelas Anderias, coach yang berhasil dihubungi melalui WhatsApp. Seperti diketahui, 4 orang dari tim UWG ini harus menunda pelaksanaan Ujian Akhir Semester (UAS) beberapa mata kuliahnya agar dapat bertolak ke Yogyakarta membawa panji-panji UWG, dengan konsekuensi sepulang dari kejuaraan harus mengikuti remidi.
Informasi lain yang diperoleh, kegagalan Anderias B Seran menyelesaikan pertarungannya dengan sukses adalah karena cidera cukup serius yang dialaminya saat bertanding. “Saya tidak bisa fokus karena disamping sebagai atlet, saya juga merangkap sebagai official,” jelasnya tanpa bermaksud mencari kambing hitam atas kekalahannya. Mahasiswa Fakultas Teknik penggagas kembali “bangunnya” UKM Taekwondo di UWG ini berharap kedepan ada official tersendiri yang mendampingi tim sehingga atlet dapat fokus pada tugasnya. (san/pip/red:rh)
