Berbagai metode sosialisasi dijajagi dan dilaksanakan oleh Kampus Inovasi Universitas Widyagama Malang untuk lebih mengenalkan kampus yang berlokasi di Jalan Borobudur No. 35 Malang ini kepada masyarakat luas, tidak saja menjelang masa penerimaan mahasiswa baru, tetapi terus berlangsung berkelanjutan sepanjang tahun. Salah satu metodenya adalah dengan berperanserta dalam setiap Edufair yang diselenggarakan oleh komunitas Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling (MGBK) maupun oleh kelompok independen yang lain.

Beberapa tawaran edufair di dalam dan di luar kota disambut positif dan telah diikuti oleh lembaga pendidikan tinggi dibawah naungan YPPI Widyagama Malang ini, antara lain di Ponorogo, Jember, Blitar, Kediri, Mojokerto, Tulungagung, Trenggalek dan Banyuwangi.
“Setiap kesempatan untuk dapat mensosialisasikan lembaga ini, kita ambil,” demikian Ir. Bambang Riyadi Santoso, tim teknis Panitia PMB UWG mulai bercerita. “Ada sisi keuntungan tetapi juga ada sisi kelemahannya. Beberapa catatan keuntungan antara lain bahwa ada kewajiban siswa untuk hadir dari panitia penyelenggara dan informasi tertulis tentang obyek dapat langsung diterima oleh target utama yaitu siswa, terutama siswa kelas XII yang diwajibkan hadir,” tambah Bambang setelah pulang dari mengikuti Edufair di Kabupaten Banyuwangi, Selasa 28 Januari 2020.
Ditambahkan pula oleh mantan Kepala Perpustakaan UWG ini bahwa disamping sisi keuntungan, ada beberapa kelemahan yang dapat dicatat dalam penyelenggaraannya. Salah satunya adalah bahwa informan tidak dapat berinteraksi secara intensif dengan target karena keterbatasan waktu dan tempat. Ikut sertanya perguruan tinggi negeri pada kegiatan tersebut juga sangat berpengaruh terhadap perguruan tinggi swasta karena tidak dapat dipungkiri, fokus target akan mengarah kesana, belum lagi jumlah peserta yang rata-rata lebih dari 70 perguruan tinggi ikut ambil bagian.
“Meskipun ada beberapa hal yang menjadi catatan kami, tetapi edufair ini adalah bagian dari upaya berbagai komponen dalam masyarakat untuk memberikan informasi tentang pendidikan tinggi kepada para generasi muda. Sepanjang kami ada waktu, insya allah kami akan berpartisipasi,” tutup Bambang mengakhiri wawancara dengan pewarta.

Dengan banyaknya metode sosialisasi yang dipilih dan dilaksanakan, UWG berharap kedepan makin banyak masyarakat yang mengenal lembaga pendidikan tinggi dibawah pimpinan Dr. Agus Tugas Sudjianto, ST, MT ini, dan harapan lebih lanjut semakin banyak masyarakat yang mempercayakan pendidikan tinggi generasi mudanya ke kampus yang berpola ilmiah pokok Keindonesiaan, Keislaman dan Kewirausahaan ini.(san/pip/red:rh)



