
Tidak ada kata terlambat untuk memulai segala sesuatu yang positif. Meskipun berbagai informasi tentang Covid-19 sudah tersebar luas di masyarakat melalui media social, termasuk juga bagaimana upaya-upaya pencegahannya, tetapi belum dapat dipastikan kebenarannya dengan begitu banyaknya orang atau kelompok orang tertentu yang memanfaatkan situasi untuk kepentingan pribadi atau kelompoknya.
Setelah memberlakukan penggantian perkuliahan tatap muka dengan metode daring sejak tanggal 16 Maret 2020, jajaran pimpinan Kampus Inovasi Universitas Widyagama Malang terus menyesuaikan diri dengan perkembangan yang terjadi d Malang Raya terkait dengan merebaknya Covid-19. Segala bentuk kegiatan mahasiswa ditunda untuk waktu yang belum dapat ditentukan.
Kampus yang berlokasi di Jalan Borobudur No. 35 Malang ini memang belum memberlakukan penutupan total seluruh aktifitas, akan tetapi SOP Pencegahan Covid-19 terus disosialisasikan dan diterapkan di lingkungan kampus yang terdiri dari dua lokal ini dengan terus berkoordinasi dengan YPPI Widyagama Malang yang menaunginya.

Sabtu, 21 Maret 2020, lembaga pendidikan tinggi empat fakultas yang dipimpin oleh Dr. Agus Tugas Sudjoanto, ST, MT ini menggelar edukasi tentang Covid-19 dan pencegahannya. “Edukasi ini terbatas hanya untuk para pimpinan fakultas dan UPT saja, dan berlangsung singkat namun padat. Ini juga menindaklanjuti himbauan dari pemerintah untuk tidak melakukan kegiatan kumpul-kumpul dengan banyak orang. Setelah acara ini, diharapkan para pimpinan fakultas dan UPT dapat meneruskan pengetahuan ini kepada semua staf yang ada dibawahnya,” demikian kata Agus Tugas saat pembukaan.
Edukasi ini dilakukan oleh Program Studi Kesehatan Lingkungan Stikes Widyagama Husada, lembaga pendidikan tinggi lain yang juga berada dibawah naungan YPPI Widyagama Malang. “Beberapa hal yang patut mendapat perhatian kita pada saat seperti ini adalah penerapan kewaspadaan universal antara lain CTPS (cuci tangan pakai sabun), etika batuk, penggunaan masker dan desinfektan,” jelas Beni Hari Susanto, SKL, MKL yang saat itu melakukan presentasi dengan didampingi oleh Ike Dian Wahyuni, SKL, MKL dan Septia Dwi Cahyani, SKL, MKL.
Dijelaskan pula kapan dan bagaimana cara pemakaian masker yang benar, langkah-langkah pembersihan lingkungan (rumah dan tempat kerja) dan Manajemen Kesehatan Kerja. Presentasi diakhiri dengan demonstrasi cara cuci tangan pakai sabun yang benar. “Salah satu program kerja bidang pendidikan para mahasiswa peserta Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) yang menarget sasaran pada anak usia PAUD ini ternyata bermanfaat benar saat ini,” ujar Ketua Stikes WGH dr. Rudy Joegijantoro, MMRS. “Tidak perlu panik berlebihan, tetap waspada dan tidak menganggap enteng virus ini,” demikian Rudy menutup komentar pada akhir kegiatan. (san/pip/red:rh)



