PANDEMI COVID-19 MEMBUAT KEHIDUPAN “NEW NORMAL”

by | May 8, 2020 | Berita, Kabar Mahasiswa | 0 comments

Saat ini  dunia tengah dilanda wabah penyakit virus corona (Covid-19) yang telah mengubah sendi-sendi kehidupan masyarakat  di berbagai sektor.  Salah satu sektor yang terdampak adalah sektor pendidikan yang melibatkan begitu banyak aktivitas fisik bersifat rutin, seperti pertemuan tatap muka di kelas, proses pembimbingan akademik, pertemuan formal dalam forum seminar dan lain sebagainya. Namun demikian, berbagai aktivitas rutin ini terhambat karena untuk meminimalisasi penyebaran Covid-19, pemerintah telah menerapkan kebijakan physical distancing. Kendala ini tidak menyurutkan semangat Prodi Manajemen UWG untuk mengadakan Seminar Daring yang bertajuk Pandemi, VUCA dan New Normal: Strategi SDM Survive dan Beradaptasi, pada Hari Rabu, 6 Mei 2020.

Dr. Adya Hermawati, SE, MM, sekretaris Prodi Manjemen FE-UWG  dalam sambutannya pembukanya menyampaikan bahwa seminar ini bertujuan untuk memberikan wawasan yang luas dalam kesiapan individu, sebagai pribadi, organisasi maupun bisnis untuk beradaptasi dan bertahan dalam pandemi ini.
“Pandemi ini tidak melulu berdampak negatif, tanpa disadari ada hal positif ke arah kondisi new normal. Dari pandemi yang mengakibatkan kondisi penuh dengan volatilitas, ketidakpastian (uncertainty), kompleks dan ketidakjelasan (ambiguitas) atau VUCA, kita bisa belajar banyak hal baru yang mungkin tidak pernah dapat dilaksanakan jika keadaan normal. Mari kita menyesuaikan diri dengan perubahan yang ada,” demikian antara lain paparan Ilhamudin Nukman, SPsi, MA, Dosen Psikologi Universitas Brawijaya Malang, yang diundang sebagai narasumber seminar bermedia zoom ini.

Bagaimana individu dapat beradaptasi melewati kondisi ini?  Pertanyaan ini dilontarkan oleh moderator Hanif Rani Iswari SE., MM, dosen Prodi Manajemen saat memulai sesi diskusi. Menjawab pertanyaan ini,  Ilham mengatakan bahwa seorang individu akan survive jika mau menjadi pembelajar sejati, terus berlatih untuk memperoleh ide-ide dan menangkap moment, serta fokus terhadap target pencapaian untuk meningkatkan nilai tambah. “Selain beradaptasi, pribadi yang dapat bertahan didukung oleh pengelolaan respon berupa penerimaan kondisi, upaya mengelola waktu dengan baik serta berhenti mengeluh dan lebih sering untuk bersyukur,” imbuh sekretaris HIMPSI Cabang Malang ini.
Diseling narasi pendek yang membuat audien tertegun, moderator memandu seminar dengan penuh interaktif sehingga 14 pertanyaan muncul dari 100 peserta yang hadir dari berbagai komponen baik mahasiswa, dosen maupun masyarakat umum. Peserta dari Fakultas Pertanian, Ir. Untung Sugiarti, MP bercerita bahwa pandemi ini memotivasi diri untuk terus produktif berkarya, salah satunya dengan memproduksi jamu empon-emon.  Sementara peserta lain dari IAIN Tulungagung, Adi Wijaya, menanyakan bagaimana mengelola “AHA moment”. “Harus benar-benar dicoba dan dilatih,” jawab Ilham singkat. 
Di akhir acara berdurasi 120 menit ini panitia memberikan survey umpan balik dimana mayoritas partisipan merasa sangat puas dan akan mengikuti kembali seminar series yang diadakan FE-UWG setiap minggunya. (san/pip/red:rh)

Berita Terbaru UWG