TERRARIUM: PERTANIAN YANG TIDAK BERLUMPUR

by | Mar 27, 2021 | Berita, Kabar Mahasiswa | 0 comments

Pertanian tidak identik dengan lumpur. Ini menjadi salah satu alasan digelarnya Terrarium Creation Competition, sebuah kompetisi bagi milenial sebagai salah satu kegiatan dalam Agriculture Youth Festival Fakultas Pertanian Kampus Inovasi Universitas Widyagama Malang dalam rangka Dies Natalis UWG ke-50 tahun 2021. “Terarium sengaja diangkat untuk memotivasi generasi milenial bahwa bertani bukan hanya yang berlumpur-lumpur di sawah yang saat ini sangat tidak menarik bagi generasi muda. Bertanam tanaman hias dalam wadah yang cantik, juga termasuk bidang pertanian, yang jika ditekuni bisa menjadi ladang wirausaha yang luar biasa,” demikian jelas Dr. Ir. Tri Wardhani, MP, Ketua Program Studi Agroteknologi FP UWG yang bermarkas besar di Jalan Taman Borobudur Indah No. 3 Malang ini.

Kompetisi bermedia daring dengan memanfaatkan platform Instagram ini memang dikemas sangat dekat dengan kelompok milenial. Aisyah Mutiara Sari dari Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Agroteknologi, yang didapuk menjadi ketua panitia menjelaskan lebih jauh bahwa kompetisi yang dibuka pendaftarannya sejak tanggal 15 Februari 2021 ini berhasil melampaui target peserta. “Target awal kami, kompetisi ini dapat menarik minat 50 peserta saja mengingat waktu pendaftaran yang hanya 14 hari. Angka 50 kami sesuaikan dengan moment emas Dies Natalis kampus. Tetapi alhamdulillah, sampai dengan batas akhir penutupan, terdaftar sebanyak 57 peserta,” jelas Aisyah mensyukuri targetnya.

Gelaran bertaraf nasional untuk kalangan muda usia maksimal 25 tahun ini mensyaratkan beberapa hal diantaranya harus menyertakan foto dan video proses pembuatan karya dengan maksimum durasi 60 detik. Persyaratan ini dimaksudkan untuk memastikan originalitas karya. Persyaratan lain adalah bahwa karya ini harus diunggah pada platform Instagram dengan beberapa tagar yang telah ditentukan.

Proses penjurian juga dilakukan secara daring oleh 3 dewan juri yaitu Ir. Untung Sugiarti, MP; Dr. Ir. Suslam Pratamaningtya, MP dan Andik Kurniawan, SP. Dua juri pertama adalah dosen FP UWG dari Prodi Agroteknologi sementara nama terakhir adalah alumni FP UWG yang saat ini berkiprah sebagai Koordinator Pendamping Petani Kecamatan Bumiaji Dinas Pertanian Kota Batu, juga CEO CV Andy Company Indonesia, sekaligus owner beberapa usaha bidang pertanian antara lain Makmur Abadi Florist, Joeragan Kembang dan Grosir Krisan.

Lima hari melakukan penilaian bukan hal yang mudah. Perkembangan teknologi komunikasi memang sangat mendukung, akan tetapi banyak diantara kita yang belum sepenuhnya gayut dengan teknologi berbasis perangkat android ini. Perjuangan keras ini harus dilakukan oleh para juri demi mencari satu karya terbaik dari 57 karya luar biasa dari para peserta yang berasal dari nDampit di Kabupaten Malang hingga Sampit di Kalimantan. Asal kota lainnya tercatat adalah Solo, Cimahi dan Cirebon.

Melalui penilaian yang cukup ketat akhir terpilih empat karya, masing-masing dari Alayya Adistia dan Bayu Wicaksono – Rizky Dwi Agustino, ketiganya dari SMAN 2 Sampit, dan Aulia Istiqomah Sularno dari dari kalangan umum, sebagai juara I, II dan III. Dewan Juri juga menetapkan karya Berliana Dwi Sephia dari SMAN 1 Sukodadi sebagai pemenang favourit.

Atas hasil ini Aisyah dan kawan-kawan merasa sangat bersyukur. “Melalui ajang ini kami berusaha membuka cara pandang kaum milenial, bahwa menjadi petani melalui pendidikan tinggi di bidang pertanian bukan pilihan yang salah. Banyak pilihan aktifitas di bidang pertanian yang sangat menjanjikan manakala dilakukan dan ditekuni dengan sungguh-sungguh. Banyak bukti menjadi contoh dan kami akan memberikan pula contoh nyatanya setelah lulus nanti,” demikian tekad gadis manis ini, yang diamini oleh panitia yang lain.

Penghargaan kepada para pemenang akan dilakukan secara serentak pada tanggal 27 Naret 2021 bersama para pemenang 3 kompetisi lain yang digelar oleh FP UWG yaitu LKTI, Vlog Competition dan Food Creation, juga secara daring. (san/pip/red:rh)

 

 

Berita Terbaru UWG