DEKAN FH TURUN LANGSUNG URUS SAYAP EKONOMI

by | May 9, 2021 | Berita, Kegiatan | 0 comments

Bukan hanya burung yang memiliki sayap, pun juga bukan hanya pesawat udara. Sejak terpilih menjadi Presiden pada tahun 2014, Joko Widodo bertekad mengembangkan sayap ekonomi garuda. Maksudnya pertumbuhan ekonomi di negara yang memiliki lambang burung gagah perkasa ini harus digenjot untuk terus dikembangkan.  Ini juga yang dilakukan oleh Dekan Fakultas Hukum Kampus Inovasi Universitas Widyagama Malang, Dr. Purnawan Dwikora Negara, SH, MH. Sayap Ekonomi Fakultas Hukum, demikian Pupung, panggilan akrab pria berkacamata plus ini membuat istilah.

Tidak muluk-muluk, hanya melalui sebuah property berupa lemari pendingin (kulkas) yang diletakkan disalah satu sudut ruang kerjanya, bapak satu anak ini mengisinya dengan produk-produk pangan melalui jejaring yang dimiliki. Bukan barang receh yang dipasarkan, tetapi “barang branded” dengan harga yang sangat sesuai dengan kwalitas barangnya. Produk yang selalu ditawarkan sampai saat ini adalah buah-buahan, baik buah segar, dalam bentuk frozen, maupun olahannya. Diantaranya Matoa, Jambu Kristal, Mangga Alpukat, dan Durian.

Tidak tanggung-tanggung juga, Sang Dekan sendiri yang memasarkan produk ini melalui berbagai grup WhatsApp (WA) di internal kampus. Ada Angkringan, grup seluruh dosen, grup dpk, grup forum akademik dan ada beberapa lagi. Begitu produk datang, segera Sang Dekan menyapa para calon pembeli dengan rayuan mautnya, dan selalu berhasil. Tidak menunggu lama sejak dipost di WA, barang habis terjual. Kalau toh di kulkas masih ada, namun sudah tercatat nama di kemasannya.

“Sebenarnya ini adalah bagian dari contoh yang ingin saya sampaikan kepada para mahasiswa. Belajar berwirausaha. Salah satu Pola Ilmiah Pokok (PIP) lembaga pendidikan tinggi ini adalah Kewirausahaan. Artinya Kewirausahaan ini harus menjadi bagian dari nafas hidup dan kehidupan di kampus ini. Berwirausaha bukan hanya masalah jualan, tetapi banyak sisi kehidupan yang bisa kita dapat dan pelajari di dalamnya, diantaranya adalah mengenal tipologi manusia. Mencari untung, harus! Tetapi ada aturan main yang harus diingat agar apa yang kita lakukan ini juga membawa berkah bagi semuanya..,” demikian suatu saat Dosen Mata Kuliah Hukum Lingkungan ini menjelaskan.

Untuk apa keuntungannya? Pernah ada yang menanyakan. Dijawab dengan lugas: “Tidak semua kegiatan yang dilakukan di fakultas ini boleh menggantungkan pendanaannya dari universitas. Kalau kita bisa mandiri, mengapa tidak?” jawabnya diplomatis.

Drs. Bambang Budiantono, MM, salah seorang dosen purna tugas yang menjadi pelanggan tetapnya, khusus untuk buah durian memberikan testimoni bahwa: “Durian dari sayap ekonomi Fakultas Hukum memang benar-benar mantap.”

Menjelang lebaran ini, Sang Dekan rupanya telah mempersiapkan isi kulkasnya dengan baik. Didatangkanlah buah durian lokal premium yang langsung diantar oleh petaninya. “Namanya Durian Buto Ijo. Si pemilik hanya punya dua pohon. Rasanya legit pahit, tekstur seperti ice cream. Varian ini juga dikenal dengan Musangking Lokal,” begitu Pupung mengawali promosinya. “Siap menemani lebaran panjenengan, penggemar durian sejati yang tahun ini juga tidak boleh mudik,” tambahnya.

Tiga dari empat fakultas di kampus yang berlokasi di Jalan Borobudur 35 Malang ini sudah memiliki sayap ekonomi, bagian dari upaya diversifikasi usaha, namun upaya pemasarannya tidak dilakukan segencar yang dilakukan oleh Sang Dekan FH. (san/pip/red:rh)

 

Berita Terbaru UWG