PENDIDIKAN YANG BERKUALITAS HARUS MEMANUSIAKAN MANUSIA MUDA UNTUK KEJAYAAN INDONESIA

by | Jun 17, 2021 | Berita, Kabar Mahasiswa | 0 comments

Dalam rangka meningkatkan kualitas/mutu perguruan tinggi di Indonesia serta berkenaan dengan pelaksanaan Bimbingan Teknis (Bimtek) Akreditasi Perguruan Tinggi (APT) 2021, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi menyelenggarakan Sosialisasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Perguruan Tinggi pada Jumat 11 Juni 2021. Kegiatan yang diselenggarakan secara daring dengan media zoom meeting ini diharapkan dapat diikuti oleh masing-masing lima orang perwakilan dari 88 perguruan tinggi yang diundang. Kampus Inovasi Universitas Widyagama Malang adalah salah satunya.

Acara dibuka dengan arahan umum Direktur Kelembagaan Dr. Ir. Ridwan, MSc. Disampaikan oleh Ridwan bahwa tantangan terbesar perguruan tinggi adalah kualitas dan daya saing: “Akreditasi program studi dan perguruan tinggi merupakan langkah awal upaya peningkatan daya saing dan SPMI adalah langkah fundamentalnya.” Sebelumnya forum diisi dengan sambutan Prof. Dr. Ir. Triyogi Yuwono, DEA yang menegaskan bahwa: “Yang terpenting dari SPMI adalah keberfungsian dan efektifitasnya. Ini merupakan syarat perlunya SPMI”.

Dr. Ir. Johanes Pratama Gentur Sutapa, MSc, dosen Universitas Gajah Mada Yogyakarta yang didapuk menjadi narasumber mengawali paparannya dengan menyebutkan bahwa pendidikan adalah proses memanusiakan manusia muda, yang keseluruhan prosesnya terdiri dari input yang berupa mahasiswa yang cerdas, proses yang terdiri dari kurikulum dan tridharma perguruan tinggi, output berupa kualitas lulusan, outcome berupa profesionalisme lulusan dan berakhir pada impact yaitu perubahan yang terjadi di masyarakat.

Selanjutnya Gentur menjelaskan bahwa Laporan Kinerja Program Studi (LKPS) Indikator Kinerja Utama (IKU) terdiri dari delapan yaitu tata pamong, tata kelola dan kerjasama, mahasiswa, sumber daya manusia, keuangan, sarana dan prasarana, pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat serta luaran dan capaian tridharma. “Apakah ini sudah menggambarkan Visi, Misi dan Strategi Perguruan Tinggi?”

Pada akhir paparannya Gentur menjelaskan tentang dimensi penilaian akreditasi perguruan tinggi (APT) yang harus dapat mengukur empat hal, yaitu pertama: mutu kepemimpinan dan kinerja tata kelola yang meliputi integritas visi dan misi, kepemimpinan, tata pamong, sistem manajemen sumberdaya, kemitraan strategis dan sistem penjaminan  mutu internal, kedua: mutu dan produktifitas luaran dan capaian yang berupa kualitas produk ilmiah dan inovasi serta kemanfaatan bagi masyarakat. “Yang ketiga adalah mutu proses yang mencakup proses pembelajaran, penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan suasana akademis dan yang kelima adalah mutu input yang meliputi sumber daya manusia, mahasiswa, kurikulum, sarana prasarana dan keuangan”.

Wakil Rektor I UWG Dr. Ir. Fachrudin, MT yang hadir bersama empat orang civitas academica yang lain di lingkungan Kampus Inovasi yang berlokasi di Jalan Borobudur No. 35 Malang, berkomentar akan segera menyesuaikan kerja timnya dengan semua yang telah dipaparkan dalam sosialisasi tersebut. “Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) di lingkungan UWG selama ini sudah berjalan. Sejalan dengan waktu, proses dan indikator-indikator yang digunakan terus disesuaikan dengan ketentuan dari kementerian.  Ke depan, diharapkan SPMI ini menjadi budaya yang berjalan secara alami. Untuk itu mutlak dibutuhkan komitmen dari seluruh komponen yang ada di lembaga ini, agar proses Akreditasi Program Studi (APS) maupun Akreditasi Perguruan Tinggi (APT) tidak lagi menjadi beban yang dirasakan berat.” (san/pip/red:rh)

 

Berita Terbaru UWG