Berbicara tentang budaya organisasi, budaya organisasi adalah suatu karakteristik yang terdapat pada suatu organisasi dan dijadikan sebagai tuntunan organisasi atau perusahaan sehingga mampu membedakannya dengan organisasi lain. Artinya adalah suatu norma dan juga nilai-nilai perilaku yang dipahami serta diterima oleh seluruh anggota organisasi dan juga digunakan sebagai dasar dalam aturan perilaku di dalam organisasi tersebut. Dengan adanya budaya organisasi maka program kerja dapat dilaksanakan dengan baik untuk kepentingan bersama.
Melihat pentingnya budaya organisasi, Sabtu 11 September 2021, Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (BEM FEB) UWG menggelar webinar dengan tema “Membentuk Budaya Organisasi yang Berkarakter”. Webinar yang dilaksanakan via zoom, menghadirkan pembicara-pembicara hebat dan berkompeten di bidangnya yaitu Aditya Tri Firmansyah R, S.H. dan Mohammad Fauzi Fikri Haikal, S.Ak. Selain itu, webinar ini berlangsung dengan meriah dihadiri oleh para anggota ormawa yang ada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Widyagama Malang.
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UWG, Dr. Ana Sopanah SE.,Msi.,AK.,CA yang pada kesempatan ini membuka acara menyampaikan bahwa peran aktivis organisasi untuk menjadi berkembangnya suatu kampus. “Dengan mengikuti organisasi banyak manfaat yang diperoleh mendapat ilmu public speaking, mempunyai jiwa leadership, membangun networking, membentuk karakter diri untuk berkomitmen dan memanage waktu” ujar Ana Sopanah.
Pada kesempatan ini, Aditya Tri Firmansyah R, S.H. selaku pemateri pertama menyampaikan hal tentang organisasi dan dasar-dasar pelaksanaan aktivitas organisasi. Dalam pamaparannya beliau menyampaikan terkait manfaat dari berorganisasi yaitu menambah relasi, menyatukan perbedaan, melatih menenggelamkan egoisme diri, belajar manajemen waktu, kepemimpinan, keilmiahan, pemecahan masalah dan lainnya. Selanjutnya untuk membangun budaya organisasi yang berkarakter berdasarkan urgensinya yaitu sistematis atau pragmatis. “ Ukuran dari suksesnya organisasi bukan hanya dilihat dari banyaknya kegiatan yang dihasilkan. Tetapi ukuran utamanya adalah bagaimana organisasi tersebut dari setiap generasinya mampu menjaga system dan mejalankannya secara baik dan optimal” jelas Aditya Tri Firmansyah.
Selanjutnya Mohammad Fauzi Fikri Haikal, S.Ak, selaku pemateri kedua menyampaikan perihal tentang bagaimana struktur organisasi nonstructural dalam kampus serta membahas tentang apa itu DPM dan fungsi DPM.
Dari pemaparannya, beliau menyampaikan bahwa DPM adalah sebuah institusi dalam kampus yang merupakan lembaga tertinggi sebagai pengawas dan pengendali kehidupan dinamika keorganisasian dan aspirasi mahasiswa di kampus. Kemudian adapun Fungsi DPM sebagai perumus norma, perantara pembuat forum DPM antara ormawa, penyalur aspirasi mahasiswa, dan lainnya. Selanjutnya tugas DPM adalah merumuskan norma, mengesahkan ketua BEM berdasar hasil pemilu raya, menetapkan garis besar program kerja di tingkat univ/fakultas, melakukan interpretasi terhadap perundangan-undangan berkaitan dengan penafsiran jika terjadi konflik antar lembaga.
Pada webinar ini pemateri juga menyampaikan pentingnya suatu organisasi untuk memiliki budaya organisasi yang berkarakter. Menurut para pemateri agar organisasi kuat dan solid maka harus saling melengkapi dan menyatukan pikiran demi tujuan bersama yang akan dicapai. (san/pip/red:delfi)



