Peserta lawatan akademik internasional FH UWG berfoto bersama di depan gedung perpustakaan UUM Malaysia
Lawatan akademik internasional Fakultas Hukum Kampus Inovasi Universitas Widyagama Malang yang diikuti rombongan besar sejumlah 54 orang, 39 orang diantaranya adalah mahasiswa S-1, mahasiswa dan alumni MH, serta mahasiswa dan alumni MM.
Pada kunjungan pertama ke Universitas Utara Malaysia yang dikenal dengan Universitas Hutan Hijau karena kampus itu dibangun di kawasan hutan, bekas tambang timah yang dikelilingi pemandangan hutan yang indah ini, peserta langsung dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok dosen dan kelompok mahasiswa.
Setelah sarapan pagi di kantin UUM, kelompok mahasiswa dipandu oleh perwakilan UUM Dr. Hisham untuk mengunjungi Gedung Perpustakaan UUM. Berbagai decak kagum muncul dengan versi masing-masing peserta ketika diajak berkeliling di gedung berlantai enam ini.
Hadi Eko Yuchdi Yuchendi, SH, salah satu peserta, mengatakan bahwa pengalaman pertama bagi Advokad Jember tersebut memasuki perpustakaan yang semegah dan selengkap itu. “Koleksi bukunya lengkap dari strata-1 sampai dengan strata-3. Lengkap pula dengan laboratorium dan pelayananan berbasis komputer.” Mahasiswa Program Studi Magister Hukum ini berharap satu saat nanti, kampusnya bisa memiliki gedung perpustakaan seperti yang dilihat saat ini di universitas rangking ke-5 se Malaysia ini. Secara umum, Hadi juga memberikan apresiasi kepada kampus asri yang dibangun di tengah hutan tersebut. “Ada lapangan golf 18 hole, ada sirkuit go car dengan standart international juga.”
Totok Sudarsono, SH, MH, SSos, MSc, salah satu peserta, alumni Program Magister Hukum UWG, yang sehari-hari adalah Kasad Binmas Polres Lumajang berujar: “Konsep pendidikan di Malaysia dan di Indonesia tidak sama. Unsur mencerdaskan kehidupan bangsa menjadi perhatian utama bagi kampus dengan tagline Ilmu, Budi dan Bakti ini. “Manajemennya jauh dari unsur profit,” ujar polisi yang haus ilmu ini.
Beda lagi dengan Fitroh Irawati, SH. Sarjana Hukum yang tinggal nunggu wisuda ini, termotivasi untuk melanjutkan studi S-2 di UUM. “Penataannya yang rapi, menjadikannya nyaman setiap orang yang masuk ke dalamnya,” kesan dara cantik terhadap gedung berlantai enam tanpa lift itu.
Dua ibu rumahtangga yang juga menjadi peserta, Rizky Tristania, SE, karyawan salah satu BUMN, mahasiswi Program Studi Magister Manajemen dan Chusnul Chotimah, SE, MM, alumni program studi yang sama juga menyampaikan kesannya yang bukan main. “Excited pokoknya. Semua fasilitasnya luar biasa. Rasanya seharian betah belajar disini. Meskipun disiapkan komputer di banyak sudut ruangan, namun tetap ada pemandu yang siap melayani pengunjung. Ada tempat khusus bagi buku-buku yang limited edition,” kedua ibu manis ini saling melengkapi dalam memberikan komentar.
Setelah diajak berkeliling di seluruh area perpustakaan, kedua kelompok peserta kembali bertemu untuk mengunjungi unit bisnis universitas negeri yang memiliki puluhan bis kampus sebagai bagian dari sarana transportasi antar departemen di lingkungan kampus tersebut.(san/pip/red:rh)
